Demam Klakson Telolet Terjadi Lagi, Jalan Benteng Betawi Tangerang Dipadati Warga

Femomena masyarakat meminta klakson telolet Ternyata juga merebak hingga ke wilayah Kota Tangerang

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
Tribuntangerang.com
Femomena masyarakat meminta klakson telolet Ternyata juga merebak hingga ke wilayah Kota Tangerang 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Demam klakson telolet dari kendaraan bus kembali marak di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Ibukota Jakarta dan sekitarnya.

Klakson bus bersuara lantang itu digemari masyarakat lantaran unik dan kerap memunculkan nada-nada lagu yang tengah viral di berbagai sosial media.

Femomena masyarakat meminta klakson telolet juga merebak hingga ke wilayah Kota Tangerang.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com pada Selasa (1/8/2023) sekira pukul 17.00 WIB titik kumpul masyarakat yang menunggu bus besar melintas berada di Jalan Benteng Betawi.

Kawasan tersebut menjadi favorit masyarakat untuk menyaksikan langsung bus-bus yang melintas dan menyalakan klakson uniknya.

Pasalnya, Jalan Benteng Betawi adalah jalur utama bagi bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) melintas menuju Terminal Poris Plawad.

Puluhan warga mulai dari orangtua, remaja, hingga bocah berkumpul berkerumun di bawah Jalan Tol menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Warga berkumpul di pinggir jalan untuk memberikan isyarat agar pengemudi bus membunyikan klaksonnya, sambil berteriak 'om telolet om'.

Mereka tak segan sedikit berdiri ke tengah jalan untuk memperlambat bus yang melintas agar sang supir melihat permintaannya.

Tidak sedikit pula anak-anak yang naik ke atas tembok yang berada persis di bawah jalan tol untuk bersiap berjoget, apabila bus yang melintas telah membunyikan klakson teloletnya.

Baca juga: Beresiko Sebabkan Kecelakaan Polres Metro Tangerang Kota Larang Penggunaan Klakson Telolet

Salah seorang bocah yang turut serta menantikan klakson telolet tersebut ialah Muhammad Khoirul Aldikhari.

Bocah yang tengah duduk di kursi kelas 4 Sekolah Dasar (SD) itu mengaku telah terbiasa menantikan atraksi klakson telolet bus tersebut.

Usai pulang dari sekolah, Khoirul dan tiga orang temannya akan langsung berangkat ke Jalan Benteng Betawi. Ia mengaku, atraksi klakson telolet dari bus tersebut menjadi hiburan baginya untuk melepas penat belajar di sekolah.

"Saya datang kesini sengaja sama temen tiga orang, abis pulang sekolah langsung naik sepeda kesini buat nonton bus telolet," ujar Khoirul saat diwawancarai Wartakotalive.com.

Khoirul kemudian menerangkan, cara mudah untuk meminta supir bus yang melintas agat membunyikan klakson teloletnya.

Yakni membentuk jari tangan kanan mengerucut, sambil memutarkan pergelangan tangan yang sama. Bila dirasa kurang puas, biasanya ia akan langsung berteriak meminta telolet secara langsung.

Menurutnya, saat klakson telolet bus tersebut dibunyikan, ia akan langsung tertawa riang dibarengi dengan gerakan menari.

"Cara minta telolet gampang, tangannya diginiin aja (membentuk jari mengerucut dan memutarkan pergelangan tangan)," kata dia.

"Abis nanti supir bus pasti bunyiin teloletnya, terus joget deh sambil nyanyi dan ketawa sama teman," tuturnya.

Menurutnya, kegiatan menunggu klakson telolet itu ia lakukan hingga hari petang atau menjelang azan maghrib.

Sebab apabila hari telah berganti malam, kegiatan meminta telolet dinilai rentan dengan bahaya, terlebih minimnya lampu penerangan jalan.

"Biasanya sih saya kesini mulai pukul 16.00 WIB sampai nanti 17.45 WIB, biar pulang ke rumah sudah langsung mandi dan salat maghrib," sambungnya.

"Kalau klakson telolet kesuakaan itu lagu baby shark, doo-doo, doo-doo, doo-doo
Baby shark, doo-doo, doo-doo, doo-doo," ucap Muhammad Khoirul Aldikhari sambil menirukannya. (m28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved