Telkom Akses Buka Suara Terkait Kabel Menjuntai yang Tewaskan Ojol di Palmerah

Telkom Akses memberi respon terkait kabel menjuntai di Palmerah yang sempat dikabarkan membuat seorang pengendara ojek online (ojol) meninggal dunia.

Editor: Joko Supriyanto
freepik.com
ilustrasi kecelakaan 

TRIBUNTANGERANG.COM - Telkom Akses memberi respon terkait kabel menjuntai di Palmerah yang sempat dikabarkan membuat seorang pengendara ojek online (ojol) meninggal dunia.

Terkait kabar itu, Telkom Akses memastikan jika kabel fiber optic yang menjuntai di Jalan Brigjen Katamso bukalah milik Telkom.

"Telkom Akses telah melakukan pengecekan dengan tim terkait di lapangan dan telah menelusuri kabel yang menjadi penyebab kecelakaan Saudara Vadim. Kami memastikan kabel yang terdapat di lokasi kejadian tersebut bukanlah kabel milik Telkom Akses maupun Telkom Group," ujar Dode Suparman selaku General Manager Witel Jakarta Barat dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Diduga Jadi Korban Kabel Menjuntai Driver Ojol di Palmerah Meregang Nyawa

Dode juga menyampaikan bahwa Telkom Akses turut berbelasungkawa sebesar-besarnya kepada korban dan juga keluarga yang ditinggalkan.

"Telkom Akses turut menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya kepada korban dan juga keluarga yang ditinggalkan," tutur Dode.

Atas kejadian ini, Telkom Akses akan bersikap kooperatif dan siap membantu jalannya investigasi oleh pihak berwajib terkait kasus ini.

"Kami akan selalu siap apabila dimintai keterangan oleh pihak berwajib untuk membantu proses penyelidikan pihak Kepolisian, dengan bukti-bukti yang kami miliki," kata dia.

Ia yakin, Telkom Akses sebagai penyedia jasa telekomunikasi selalu berupaya menerapkan kerapihan dan tertata dengan baik di lapangan sesuai dengan SOP yang berlaku dan diterapkan di lingkungan perusahaan.

Ojol Tewas

Seorang driver ojek online (ojol) meregang nyawa setelah diduga menjadi korban kabel menjuntai.

Korban diketahui bernama Vadim (38) diduga terjerat kabel menjuntal saat melintas di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat.

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (28/7/2023) lalu, namun pihak keluarga hingga kini belum mengetahui secara jelas penyebab kematian korban.

Meski sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit (RS) Pelni Jakarta, Vadim dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya, Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: Bahayakan Warga, Sudah Sepekan Kabel Menjuntai di Jalan WR Supratman, Pondok Ranji Tangsel

Kendati begitu, rupanya kasus kecelakaan tunggal itu masih belum mendapatkan kejelasan hingga hari ini. 

Hal itu sebagaimana diceritakan Kakak korban, Sitoresmi (43) yang berharap ada titik terang dari kasus kecelakaan yang menimpa adiknya itu.

Pasalnya sampai saat ini, pihak keluarga belum mengetahui persis kronologi kecelakaan tersebut.

"Harapan kami sih ya ada pihak yang berwajib, pihak yang memang berwenang untuk mencari CCTV, yang bisa menjelaskan apa yang terjadi terhadap adik saya," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (4/8/2023) malam. 

Kala itu, kata Sitoresmi, pihak keluarga mendapatpan kabar dari rekan-rekan sesama ojolnya Vadim, bahwa sang adik mengalami kecelakaan tunggal.

Baca juga: Pengendara Ojol Tewas Bersimbah Darah Ditusuk Pengendara Lain Gara-gara Senggolan di Jalan

Saat bertolak ke rumah sakit, mengatakan bahwa ada luka jeratan pada leher Vadim.

Dia juga mengalami pendarahan yang cukup parah. 

"Yang kedua adalah ada briding, pendarahannya itu cukup parah sekali, itu keluar dari telinga, dari mulut dan dari hidung," ungkap Sitoresmi.

"Itu terjadi karena memang ada patah di bagian tengkorak bagian bawah. Jadi tulang kepala terus ke bagian leher, itu yang terjadi. Jadi pada saat dimandiin itu keliatan memang Vadim lehernya terjerat," lanjut dia.

Bahkan saat bagian kepala sang adik dilakukan computerized tomography (CT) scan, otak Vadim sudah dipenuhi darah.

"Jadi pas di CT Scan itu posisi otak, darah itu sudah ada di hampir seluruh otaknya, jadi pendarahan hebat di otaknya, gitu. Itu yang kami alami malam itu," jelas dia.

"Jadi kalau ngomongin kronologis kejadian, kami dari pihak keluarga tidak bisa memberikan keterangan yang pasti," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sitoreami menyayangkan pihak terkait langsung memvonis sang adik kecelakaan karena kelalaiannya sendiri.

Driver Ojol Bawa Kabur Laptop Seharga Rp20 Juta Diburu, Warga Telusuri Pelaku di Kampung Poncol

Pasalnya, belum ada bukti kuat yang mengarah pada kecelakaan akibat kelalaian pengemudi.

Bahkan sampai saat ini, pihak keluarga belum mendapat rekaman CCTV pada saat kejadian.

"Karena base on (berdasarkan) apa? bicara data juga tidak ada. Kecuali berhasil nunjukin kalo ini ada CCTV-nya. Selama tidak ada CCTV ya mohon dihormatilah untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang membuat kami juga malah sedikit kecewa dengan pernyataan itu. Jadi dugaannya pun berdasarkan apa kami juga belum jelas," kata dia.

Dia berujar, sebetulnya pihak keluarga tidak meminta pertanggung jawaban apapun.

Hanya saja ia berharap kasus kecelakaan yang dialami adiknya tersebut bisa terungkap dan terang benderang.

Selain itu, dia mengharapkan agar ada pihak yang bertanggung jawab dengan berani menyampaikan permintaan maaf.

"Ya itu sangat disayangkan sih karena kami juga sebenernya ingin tau kan sebenernya apa yang terjadi dengan adik saya. Ke depannya supaya tidak terjadi seperti itu, formula apa yang harus dipikirkan supaya kabel-kabel itu tidak membahayakan pengendara motor lain," pungkas dia.

Kurang Konsentrasi

Sementara itu, Kanit Gakkum Satuan Lalulintas Polres Metro Jakarta Barat AKP Agus Suwito mengatakan, kejadian bermula pada saat korban yang mengendarai motor matic B 6745 TLI itu melintas dari arah Timur menuju ke Barat, di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat.

Namun, Agus mengatakan jika hal itu lantaran korban kurang konsentrasi dan hati-hati, sehingha terkena kabel yang melintang di jalan.

"Dikarenakan kurang konsentrasi dan hati-hati saat melintas jalan tersebut terjadi kecelakaan Lalulintas dengan terkena kabel Telkom yang melintang di jalan yang mengakibatkan pengendara terperosok jatuh sebelah kanan," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (1/8/2023).

Kendati begitu, Agus mengatakan bahwa kasus kecelakaan tunggal tersebut masih dalam penyelidikan.

 

(Kompas.com/Wasti)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved