Santri Asal Pandeglang Kuliah dan Bertemu Paus di Vatikan, Kalau Sampai Pindah Agama, Studinya Gagal

Seorang pria jebolan pondok pesantren di Pandeglang, berhasil menempuh pendidikan di Vatikan dan bertemu Paus Fransiskus

|
Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Deni Iskandar, jebolan pondok pesantren di Pandeglang, Banten, yang mendapat kesempatan menempuh studi di Vatikan. Di akhir masa studinya, Deni mendapat kesempatan bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (28/6/2023). 

Uangnya dipakai untuk membeli kios kecil di Tanah Abang.

Keputusan ini sangat mengkhawatirkan keluarga besarnya. Mereka khawatir jika tanah itu akan terbang selamanya.

Namun single parent ini tidak mau menyerah dengan nasib.

Kios kecil dan sederhana itu digunakan untuk jualan kopi seduh serta nasi. Dibantu saudaranya, Iyot berjualan 24 jam nonstop.

Iyot menjual kopi seduh dari harga Rp 2.000 per gelas hingga Rp 3.000.

Meski kerja hampir 24 jam, Iyot tidak pernah lupa menenuaikan kewajiban agamanya.

Dari hasil kerja kerasnya, tiga tahun kemudian Iyot mampu menebus tanah keluarga yang digadaikan seharga 15 gram emas pada waktu itu.

Iyot tidak mau bermain-main dengan hidupnya. Dirinya hanya ingin anaknya berpendidikan dan menjadi pegawai negeri.

Prinsip Iyot soal pendidikan Deni dan adiknya tak bisa dinego. 

Dia pun menolak uang Rp 350.000 yang disodorkan Deni Iskandar. Uang itu adalah upah yang didapat Deni sebagai kernet truk.

"Uang itu dilempar oleh emak di depan saya. Emak tidak mau terima uang hasil jerih payah saya. Beliau menghendaki saya bisa meraih pendidikan tinggi. Itu terjadi tahun 2011," ujar Deni Iskandar mengenang kejadian tersebut.

"Saya sangat tahu bagaimana perjuangan emak saya sebagai tulang punggung keluarga. Beliau tidak mau anak-anaknya mengalami kepahitan hidup seperti dirinya," kata Deni.

Kabur dari Pondok

Deni yang tinggal terpisah dari Iyot, menempuh pendidikan dari SD hingga SMP di dekat tempat tinggalnya.

Setelah lulus SMP di Babakan Lor, Cikedal, Pandeglang, Deni sebenarnya ingin melanjutkan ke STM/SMK. Harapannya, setelah lulus STM dia bisa langsung bekerja dan meringankan beban ibunya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved