Krisis Air Bersih
700 Kepala Keluarga di Kampung Koceak Tangsel Terdampak Krisis Air Bersih
Dampak kekeringan yang terjadi di Tangerang akibat musim kemarau membuat ratusan warga di Kelurahan Keranggan, Tangsel krisis air bersih
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Joko Supriyanto
Laporan Reporter TRIBUNTANGERANG.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Dampak kekeringan yang terjadi di Tangerang akibat musim kemarau membuat ratusan warga di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan krisis air bersih.
Lurah Keranggan, Tangerang Selatan, Madhi mengatakan jika berdasarkan datang yang ada saat ini tercatat ada sebanyak 700 kepala keluarga terdampak krisis air bersih.
"Kalau melihat list pengajuan dari RT, ada 700 KK (kepala keluarga). Ini yang baru list. Ada 10 RT yang terdampak kekeringan," katanya, Kamis (14/9/2023) di Kampung Koceak.
Kata Madhi, dirinya masih menunggu laporan dari RT lain yang turut terdampak.
Baca juga: 11 Kecamatan di Kabupaten Tangerang Dilanda Krisis Air Bersih
Ia menjelaskan, ada sekitar 23 RT di wilayahnya.
Sementara itu, untuk pompa air yang dibangun oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan di wilayah terdampak tak mampu menghasilkan air maksimal.
Hal itu menyebabkan pihaknya butuh bantuan air bersih.
Madhi berharap pengiriman air bersih bisa terus berlangsung sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Tapi di Tangsel kan bukan kelurahan Keranggan saja yang harus disuplay. Syukur-syukur sih bisa sekali dalam dua hari pengiriman," tutupnya.
Manfaatkan Kali
Dampak dari krisi air bersih ini juga membuat warga yang tinggal di Kampung Koceak, Kelurahan Keranggan, Tangerang Selatan terpaksa harus memanfaatkan air kali Cisalak.
Warga memanfaatkan kali Cisalak untuk mandi dan cuci karena sumur-sumur milik warga tak lagi mampu mencukupi kebutuhan air warga.
Salman, warga RT06, RW 2, Kampung Koceak mengatakan sebulan terakhir ia dan keluarga sudah merasakan kekurangan air bersih.
"Kan pakai mesin pompa air ya, paling jalan 10 menit airnya langsung habis," katanya saat ditemui di lokasi, Kamis (14/9/2023).
Ia pun butuh waktu sekitar empat hingga lima jam untuk mendapatkan air dari dalam tanah, yang mana hanya bertahan untuk 10 menitan pula.
Baca juga: Tirta Tangsel Mandiri Jamin Ketersediaan Air Bersih di Tengah Cuaca Tak Menentu
Untuk keperluan memasak, Salman bersama warga terpaksa bergantian mendapat air dari sebuah bedeng yang tak jauh dari rumah.
Sementara untuk mencuci dan mandi, Salman tak menapik keluarga terpaksa memakai air kali yang tak jauh dari rumahnya.
Berbeda dengan Salman, Alia (43) salah satu ibu rumah tangga mengaku dirinya mengalami kekeringan selama dua bulan terakhir.
Ia pun terpaksa mengeluarkan dana untuk beli air bersih.
"Kadang satu galon itu untuk tiga hari. Itupun khusus memasak ya. Kalau sebulan habis Rp 300.000 ribuanlah untuk beli air bersih guna memasak," katanya.
Krisis Air Bersih di Kranggan Tangerang Selatan Meluas, 170 Kartu Keluarga Terdampak |
![]() |
---|
2.117 Kepala Keluarga Terdampak Kekeringan dan Krisis Air Bersih di Tangsel |
![]() |
---|
Pemkot Tangerang Minta Para Lurah Aktif Data Warga Terdampak Krisis Air Bersih |
![]() |
---|
Krisis Air Bersih di Tangsel Kini Meluas Menjadi 26 Titik Sebabkan 1.625 KK Terdampak |
![]() |
---|
Krisis Air Bersih di Tangerang Selatan Meluas, Ribuan KK Terdampak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.