Mochi Nam Yang Kuliner Legend yang Masih Eksis di Kawasan Glodok Jakarta Barat

Dari penuturan Yoche Pongkorung selaku pemilik mochi Nam Yang generasi kedua, kudapan tersebut sebenarnya hampir gulung tikar pada saat pandemi Covid-19.

Pasalnya, lanjut dia, kala itu pasar kuliner di Glodok sepi dikunjungi pembeli.

Melihat hilir mudik pembeli saja jarang, apalagi yang melipir untuk membeli produk jualannya.

"Itu sih usaha keluarga jadinya dari 1966 turun temurun," kata Yoche kepada Warta Kota, Minggu. 

"Sempat sepi pada saat pandemi, sepi parah sampai enggak ada yang lewat," imbuhnya.

Akan tetapi, karena Yoche memikirkan keluarga dan karyawan yang masih perlu pemasukan, akhirnya dia memutuskan untuk tetap melanjutkan usahanya.

Berkat konsistennya itu, kini mochi Nam Yang berangsur-angsur membaik. Apalagi, setelah beberapa food vloger mengulas kudapan tersebut.

"Sekarang sudah mendingan, Sabtu dan Minggu bisa laku 100-200 porsi," kata dia.

Yoche menyampaikan, hal yang unik dari mochinya hingga membuat orang bertahan membeli di tengah gempuran mochi modern adalah karena keotentikan rasanya.

"Kalau kami original mocinya, dikasih kacang, gula, wijen, terus ada yang buat pandan, masih original gitu isinya. Kalau yang lain kan ada kasih duren, apa gitu isinya," ungkap Yoche.

Adapun satu bulatan mochi Nam Yang dihargai Yoche dengan Rp 10.000.

Dia sendiri membuka toko dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB mengikuti jam buka tutup pasar di Glodok. (m40)