Pemkot Tangsel Gelar Inovasi Pangan Daerah yang Mengandung B2SA

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel menggelar acara inovasi pangan di Ciater, Serpong.

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Rafzanjani Simanjorang
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyalami ibu-ibu peserta inovasi pangan di Ciater, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (18/11/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-15 Kota Tangerang Selatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan menggelar inovasi pangan daerah.

Diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, acara inovasi pangan ini digelar di Ciater, Kecamatan Serpong.

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya menggalakkan B2SA yang artinya beragam, bergizi, seimbang, dan aman.

"Jadi di dalamnya ada perlombaan kreativitas ibu-ibu dalam mengolah bahan-bahan pangan menjadi berbagai makanan untuk memperkaya makanan B2SA," kata Benyamin, Sabtu (18/11/2023).

B2SA menitikberatkan kualitas konsumsi yang dipengaruhi keberagaman jenis pangan yang diolah.

Benyamin menambahkan, Pemkot Tangerang Selatan telah menandatangani kerja sama (MoU) dengan daerah lain yang jadi pemasok kebutuhan pangan di Tangerang Selatan.

Hal ini dikarenakan Tangerang Selatan bukan daerah petani, melainkan daerah konsumsi, sehingga permintaan akan komoditi tersebut dapat terpenuhi.

"Saya sudah MoU dengan Lebak, dengan Karawang, dan dengan pasar induk untuk menjaga suplai ke enam pasar tradisional di Tangerang Selatan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan, mengenalkan aneka ragam pangan ke usia dini merupakan hal yang penting.

Arief menegaskan, kenyang itu tak harus nasi.

"Kenyang itu biasanya identik dengan beras, karbohidrat. Tapi kami sampaikan bahwa makan jagung, talas, ubi, dan sagu, itu pun cukup. Itu karbonya," katanya.

Arief menjelaskan kebutuhan pangan strategis saat ini disebut pola pangan harapan terdiri atas kabohidrat, sayur, dan yang lainnya.

"Sepertiga karbohidrat, sepertiga sayur mayur, seperenam lauk pauk, dan seperenamnya buah-buahan. Itu bisa digantikan komoditas lain, yang penting karbo, protein, seratnya cukup," ucapnya.

Arief menambahkan, penganekaragaman konsumsi harus dikenalkan sejak dini untuk menjaga generasi emas.

Edukasi dan pesan pola pangan harapan pun penting digalakkan terutama kepada ibu-ibu.

Menurutnya, kaum  ibu  yang punya peran utama mengatur konsumsi di dalam rumah. (Raf)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved