Kirim Bantuaan ke Palestina, Kemenkeu RI: APBN Bukan Hanya Pembangunan Tapi juga Misi Kemanusiaan!

Pemerintah Indonesia kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap II untuk warga Gaza yang menjadi korban perang di Palestina.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
tribuntangerang.com/Gilbert
Bantuan kemanusiaan senilai 2 juta US$ kembali dikirimkan Pemerintah Indonesia untuk warga Palestina yang ke dua kalinya berupa paket obat-obatan dan alat perlengkapan medis elektrik seberat 3,3 ton 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah Indonesia kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap II untuk warga Gaza yang menjadi korban perang di Palestina.

Bantuan tahap ke dua itu dikirimkan berupa obat-obatan dan alat kesehatan atau medis senilai Rp 31,9 miliar atau setara dengan 2 Juta US dolar.

Menyikapi hal tersebut Kementerian Keuangan RI menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) turut serta digunakan untuk menjalankan misi kemanusiaan dan perdamaian global.

"APBN ini tidak hanya berperan dalam pembangunan masyarakat, tetapi juga terlibat aktif dalam menjalankan misi kemanusiaan dan perdamaian global," ujar Sekretaris Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Ubaidi Socheh Hamidi, Rabu (22/11/2023) dinihari.

Kemudian Ubaidi menerangkan, pemberangkatan bantuan kemanusiaan ke Palestina tersebut merupakan salah satu wujud tonggak penting dalam upaya kemanusiaan Indonesia yang tak kenal lelah. 

Dengan demikian hal itu mewujudkan komitmen Indonesia dalam menjalankan amanat sebagaimana tercantum di dalam konstitusi, yakni pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 untuk turut serta dalam menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

"Bantuan senilai Rp 31,9 miliar ini melalui pendanaan lembaga dana kerjasama pembangunan internasional atau LDKPI atau Indonesian AID," kata dia.

"Tujuannya, tentu memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina, khususnya di Gaza," imbuhnya.

Baca juga: Kirim Bantuan Tahap II ke Palestina, Pemerintah Indonesia Prioritaskan Obat dan Alat Kesehatan

Menurutnya, bantuan kemanusiaan tersebut merupakan wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mendukung diplomasi melalui kerjasama pembangunan internasional, termasuk dalam menjalankan misi-misi kemanusiaan yang sifatnya mendesak.

"Semoga bantuan ini dapat memberi manfaat dan meringankan beban para korban di Palestina," ucapnya.

"Kita juga terus berdoa bersama agar saudara-saudara kita di Palestina senantiasa diberikan kekuatan dan mendapatkan perlindungan," jelas Ubaidi Socheh Hamidi.

Diberitakan sebelumnya, bantuan kemanusiaan senilai 2 juta US$ kembali dikirimkan Pemerintah Indonesia untuk warga Palestina yang ke dua kalinya.

Bantuan tahap dua untuk warga Gaza itu berupa paket obat-obatan dan alat perlengkapan medis elektrik seberat 3,3 ton.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Sumarjaya.

"Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina berupa perlengkapan alat medis, 18 jenis obat-obatan dan 10 item hospital sunrise yang dipaketkan ke dalam 2.400 kotak obat-obatan," ujar Sumarjaya kepada awak media, Rabu (22/11/2023) dinihari.

Lebih lanjut Sumarjaya menjelaskan, seluruh bantuan alat kesehatan yang dikirimkan ke Palestina tersebut tidak ada yang berupa alat elektrik.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Kembali Kirim Bantuan Tahap II ke Palestina Senilai Hampir 32 Miliar

Hal itu dilakukan, menyusul tidak adanya pasokan listrik di Jalur Gaza dan sulitnya rumah sakit untuk beroperasi melayani masyarakat.

"Jadi alat kesehatan yang dikirimkan hari ini tidak berbentuk elektrik, karena di sana listrik sudah tidak ada dan juga rumah sudah susah beroperasi, sehingga alat-alat ini memudahkan kita melakukan tindakan dilapangan," kata dia.

Menurutnya, bantuan alat-alat kesehatan atau medis yang dikirimkan itu mencakup emergency kit untuk kebutuhan bedah minor, serta makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak berusia di bawah 5 tahun (balita).

Emergency kit yang dimaksud adalah penanganan fisik seperti jarum suntik untuk menangani warga yang terluka pada bagian luar tubuhnya.

"Jarumnya untuk menjahit, benangnya plesternya, nah untuk menghilangkan panas, kami kasih obat panas," tuturnya. 

"Lalu kami siapkan juga ada obat antibiotik seperti Gentamicin, Amoksilin dan sejenisnya seperti itu," paparnya.

Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com, bantuan kemanusiaan itu diberangkatkan melalui Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang sekira pukul 04.30 WIB.

Maskapai penerbangan Lion Air pun dicarter untuk mengirim bantuan dari Indonesia tersebut.

Pesawat Airbus A330 yang digunakan dengan rute penerbangan menuju Bandara El-Arish, Mesir itu dijadwalkan tiba sekira pukul 11.00 waktu setempat.

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Dipercaya oleh Pemimpin OKI Sebagai Juru Damai Palestina

Paket bantuan kemanusiaan tersebut dilepas oleh sejumlah lembaga kementerian, yakni Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI).

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo dan sejumlah petugas Angkasa Pura II turut hadir melepas keberangkatan pesawat bantuan itu.

Bantuan paket kemanusiaan itu terlihat dikemas menggunakan ratusan tumpukan kardus yang bergambarkan bendera Indonesia dan Palestina.

Sebuah spanduk berukuran besar  tentang kiriman paket tersebut juga terlihat membentang panjang di sisi paket.

Spanduk itu bertuliskan 'Pemberangkatan Bantuan Hibah Kemanusiaan Pemerintah Republik Indonesia untuk Palestina' dengan dasar spanduk warna putih.

Bantuan senilai Rp 31,9 miliar itu dihasilkan melalui pendanaan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID.

Kedepan, Pemerintah Indonesia akan kembali mengirim bantuan kemanusiaan untuk Palestina apabila mendapat dukungan kembali dari masyarakat.

Bahkan, pihaknya juga akan mengerahkan tim pelayanan medis untuk membantu warga yang terdampak perang di Gaza. 

Baca juga: 10 Ribu Rakyat Palestina Dilaporkan Meninggal Dunia Akibat Serangan Israel, 80 Persen Anak-anak

Sebab, paket obat-obatan dan perlengkapan medis bantuan kemanusiaan pada tahap pertama, telah masuk ke jalur Gaza, Palestina.

"Bantuan tahap pertama sudah masuk semua dan tahap kedua ini, kami sudah komunikasi baik dengan pihak UNRWA," ucapnya.

"Kalau nanti ada bantuan dari masyarakat, akan kami coba komunikasikan kembali menyalurkan bantuan selanjutnya untuk Palestina," jelas Sumarjaya. (M28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved