Capres 2024

Anies Ceritakan Pengalaman Pimpin Jakarta, Sukses Turunkan Peringkat Kota Termacet di Dunia

Anies Baswedan mengaku berhasil memecahkan masalah kemacetan yang bertahun-tahun membelit Jakarta.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Ign Prayoga
Istmewa
Anies Baswedan mendatangi kantor Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri di Gedung Tripatra, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) Anies Baswedan membagikan pengalamannya memimpin Jakarta.

Anies mengaku berhasil memecahkan masalah yang bertahun-tahun membelit Jakarta yakni kemacetan.

Selama kepemimpinannya, Anies mengatakan, Jakarta berhasil dalam menjalankan transisi dari pemakaian kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Menurut Anies Baswedan, hal itu dibuktikan dengan turunnya peringkat Jakarta dari kota termacet di dunia.

Selain itu, Jakarta juga mendapat penghargaan internasonal sebagai kota yang menyediakan transportasi umum ramah lingkungan.

"Pengalaman kita dalam transisi menuju transportasi umum, Jakarta pemenang nomor satu Sustainable Transport Award," kata Anies Baswedan dalam acara 'Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan: Menelaah Gagasan dan Komitmen Calon Pemimpin Indonesia' di Hotel Le Meridian, Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Anies mengatakan Jakarta dijadikan contoh konversi transportasi umum menjadi ramah lingkungan.

"Kami 2020 adalah runner up, 2021 we are the number one, dan ini dijadikan contoh di banyak tempat," ujarnya.

Dia mengatakan transisi transportasi umum ramah lingkungan, salah satunya ialah dengan menghadirkan bus listrik.

Anies menjelaskan, pada masa-masa awal, penumpang bus listrik hanya sekitar 350 ribu orang.

"Dalam 2-3 tahun berubah menjadi 1 juta penumpang per hari," ungkap dia.

Anies pun mengatakan hadirnya bus listrik berdampak pada penurunan kemacetan di Jakarta.

"Kita ini kota termacet sedunia, turun tahun berikutnya nomor 7 termacet sedunia, tahun berikutnya turun lagi nomor 10 macet sedunia. Kita ini ingin masuk 10 besar, tapi jangan macet. 10 besar urusan lain, masa macet. Tahun keempat kita turun nomor 34 sedunia, dan tahun kelima turun nomor 46 sedunia, Tokyo dan lain-lain jauh lebih macet dari kita," ujar dia.

Penurunan tersebut, adalah bagian dari integrasi transportasi.

"Mudah-mudahan ini diteruskan. Kami memulai dengan 52 bus, targetnya kami buat 2030 semua bus umum di Jakarta berbasis listrik, seluruh bus umum di Jakarta," ujarnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved