Terungkap Narapidana yang Kabur dari Lapas Kelas II A Tangerang Belum Genap Sebulan Masuk Lapas

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Seorang wanita yang merupakan narapidana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Tangerang.

Kaburnya narapidana itu diketahui ketika seorang pria yang diduga merupakan petugas lapas mencari keberadaan napi tersebut ke pemukiman padat penduduk Tanah Tinggi, Kota Tangerang.

Petugas yang mengenakan jaket dan celana panjang itu bertanya kepada warga sekitar apakah melihat napi itu sambil menunjukan foto dari telepon seluler (ponsel) miliknya.

Ia mengatakan, wanita tersebut merupakan narapidana yang baru dan belum genap satu bulan menjadi warga binaan Lapas kelas II A Tangerang.

"Dia (narapidana) tahanan baru, dari tanggal 15 November 2023 kemarin," ujar petugas itu kepada Tribuntangerang.com, Rabu (7/12/2023) malam.

Baca juga: BREAKING NEWS: Narapidana Wanita Diduga Tahanan Lapas Kelas II A Tangerang Kabur

Kemudian ia menerangkan, napi perempuan tersebut merupakan warga asal Lampung, sesuai identitas diri yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya.

Ia pun memastikan, narapidana itu kabur dari Lapas kelas II A Tangerang mengenakan baju tahanan.

"Kalau liat KTP miliknya, alamatnya itu  dia dari Lampung dan dia keluar pasti pakai baju tahanan, tapi takutnya dilepas pas udah  keluar (kabur dari lapas), karena pakai baju daleman," kata dia.

Selain itu, pihak Lapas kelas II A Tangerang juga telah berkoordinasi dengan petugas Terminal Poris Plawad Tangerang.

Hal tersebut dilakukan, untuk mengantisipasi  narapidana perempuan itu melarikan diri dengan kembali pulang menuju kampung halamannya.

"Kami kira dia pulang ke kampung naik bus dari Terminal Poris Plawad, tapi kami sudah koordinasi juga, katanya enggak ada" ungkapnya.

Menurutnya, narapidana perempuan tersebut masih berada di sekitar lapas ataupun masih berlokasi di Kota Tangerang.

Sebab saat melarikan diri dari lapas, napi wanita itu dinilai tidak membawa perbekalan biaya untuk menaiki transportasi umum.

"Dia pasti enggak punya uang sama sekali (saat kabur), karena masih baru (jadi tahanan) itu," ungkapnya