Bang Ucu Meninggal, Legenda Betawi Berjuluk Panglima Perang yang Pernah Berkonflik dengan Hercules

Tokoh Betawi, M Yusuf Muhi alias Bang Ucu, meninggal dunia Selasa (2/1/2024) dan dimakamkan pada Rabu (3/1/2024) siang

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ign Prayoga
wartakotalive.com, Nurmahadi, istimewa
Legenda Betawi M Yusuf Muhi Bang Ucu, meninggal dunia di kediamannya, Jalan Kebon Pala III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024). Bang Ucu mengembuskan napas terakhir pada usia ke-76 tahun. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANAH ABANG - Tokoh Betawi, M Yusuf Muhi alias Bang Ucu, meninggal dunia Selasa (2/1/2024).

Bang Ucu dimakamkan pada Rabu (3/1/2024) siang.

Dikenal sebagai legenda Betawi, Bang Ucu juga disebut sebagai sosok petarung andal di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Bang Ucu pernah berkonflik dengan Rosario de Marshall alias Hercules sekitar awal tahun 2000. 

Saat itu, Hercules yang sudah beberapa tahun mengelola bisnis di Tanah Abang, berbenturan dengan Haju Ucu dkk.

Bang Ucu meninggal pada usia 76 tahun.

Kabar duka ini dibagikan putra pertama Bang Ucu, Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu (48)

"Innalilahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia orang tua kita, sesepuh dan tokoh masyarakat Tanah Abang M. Yusuf Muhi (Bang Ucu) hari ini Selasa 2 Januari 2024 pukul 16.15 WIB di Kebon Pala III Tanah Abang," kata Chatu.

Bang Chatu menjelaskan, sang ayah wafat pada hari Selasa kurang lebih pukul 16.15 WIB.

Dia menjelaskan, jenazah sang ayah akan dimakamkan Rabu (3/1/2024) siang di taman pemakaman umum (TPU) setempat.

Beberapa waktu lalu, Bang Ucu dikabarkan sakit.

Bang Chatu menjelaskan, ayahnya itu sudah tiga tahun jatuh sakit lantaran paru-parunya mengalami gangguan.

Sehingga kini, sang jawara silat tiada tanding itu terkulai lemah di tempat tidurnya dan membutuhkan perawatan intensif.

Kendati begitu, Chatu mengungkap jika selama ayahnya sakit, tidak ada budayawan, pemerintah, ataupun masyarakat yang datang untuk menjenguknya.

Padahal saat masa kejayaannya dahulu, lanjut Chatu, masyarakat dari berbagai golongan hingga pemerintah ramai datang untuk meminta bantuan dari ayahandanya itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved