Lebaran
Bandara Soetta Ungkap Penyebab Meroketnya Harga Tiket Pesawat Jelang Arus Mudik Lebaran 2024
Harga tiket pesawat yang mahal tengah dikeluhkan masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
Laporan Wartawan,TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Harga tiket pesawat yang mahal tengah dikeluhkan masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Meroketnya harga tiket moda transportasi udara itu bahkan sampai bahkan sampai ramai diperbincangkan di jagat sosial media atau sosmed.
Pasalnya menjelang Hari Raya Lebaran 2024, banyak masyarakat yang memilih untuk mudik dan merayakan momen lebaran bersama dengan keluarga besar di kampung halaman.
Salah seorang netizen di aplikasi X atau Twitter mengunggah harga tiket pesawat dari Jakarta menuju Padang pada Sabtu (6/3/2024) tembus Rp 5.394.300 apabila melalui Bandara Halim Perdana Kusuma.
Sementara jika berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan rute serupa, harga tiket pesawat yang dijual mencapai Rp 4.767.600.
Baca juga: 4 Bus Rute Jakarta-Solo-Karanganyar Beserta Harga Tiket Saat Arus Mudik Lebaran 2024
Menyikapi hal itu Executive General Manager KCU Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana mengungkap salah satu penyebab meroketnya harga tiket ialah kurangnya ketersediaan pesawat itu sendiri.
"Sebenarnya sekarang itu permintaan atau demand tiket pesawat sedang tinggi, tapi jumlah pesawatnya yang malah belum bisa memenuhi 100 persen permintaan masyarakat," ujar Dwi saat diwawancarai Tribuntangerang.com, Kamis (21/3/2024).
Sebagai pengelola layanan penerbangan untuk masyarakat, pihak bandara tidak ikut campur dengan penentuan harga tiket pesawat yang dijual ke masyarakat.
Sebab regulasi penetapan harga tiket penerbangan telah diatur oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI dengan menetapkan ambang batas atas harga.
Baca juga: KAI Sudah Buka Pemesanan Tiket KA Tambahan, Atur Jadwalmu Biar Bisa Mudik dengan Nyaman
Namun apabila pihak pengelola bandara mengetahui ataupun mendapati adanya maskapai penerbangan yang menjual tiket melampaui harga batas tertinggi, hal tersebut dapat dilaporkan kepada pemerintah.
"Sebenarnya kalau harga tiket pesawat itu ada regulasinya sendiri, selama harganya itu berada di tarif batas atas atau TBA yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seharusnya masyarakat sudah paham, karena ketika permintaannya lagi tinggi, harganya juga akan seperti itu," kata dia.
"Nah yang diminta kepada pihak bandara untuk ikut memonitor adalah ketika terjadi pelanggaran terhadap harga yang melebihi batas atas, baru kami akan laporkan kepada kementerian dan tentunya akan dilakukan sanksi-sanksi dan peringatan terhadap maskapai terkait," ungkapnya.
Baca juga: 12 Bus Jurusan Jakarta-Palembang Berserta Harga Tiketnya untuk Mudik Lebaran 2024
Menurut Dwi, meroketnya harga tiket pesawat tersebut tidak mempengaruhi jumlah pergerakan penumpang pada bandara yang ada di Kota Tangerang itu.
Ia pun meyakini, tingkat keterisian pesawat akan tetap tinggi pada momen arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 mendatang.
"Kalau melihat penerbangan domestik sekarang, mau setinggi apapun kenaikan harga tiket, saya yakin okupansi pesawatnya masih tetap akan tinggi," tuturnya.
"Jadi tidak ada berdampak, misalnya pergerakan penumpangnya malah jadi low atau turun, itu tidak terjadi," jelas Dwi Ananda Wicaksana. (m28)
Posko Lebaran Ditutup, Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Tembus 3,5 Juta saat Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Tanpa Korban Jiwa, 28 Kecelakaan Terjadi Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Kota Tangerang |
![]() |
---|
Arus Balik Lebaran 2025 di Terminal Poris Berakhir, Alwien Sebut Pergerakan Penumpang Sudah Normal |
![]() |
---|
Terminal Poris Plawad Tangerang Layani 13.000 Penumpang Selama Periode Angkutan Lebaran 2025 |
![]() |
---|
15 Perusahaan di Kota Tangerang Tidak Salurkan THR Lebaran ke Karyawannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.