Pembunuhan Vina Cirebon
Hotman Paris Heran Ayah Eky Tak Respons Soal Kasus Vina: Why Pak Rudi, Apa yang Anda Takutkan?
Namun keinginan dia untuk bertemu hingga saat ini belum ada titik temu. Hotman Paris pun merasa heran ajaknya itu tidak ditanggapi
TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Pengacara keluarga Vina Cirebon Hotman Paris heran dengan sikap Iptu Rudiana, ayah almarhum Muhammad Rizky alias Eky, korban pembunuhan geng motor Moonraker.
Eky dan Vina Dewi alias Vina Cirebon tewas setelah dianiaya oleh 11 pelaku. Keduanya meninggal akibat penganiayaan berat.
Dari 11 pelaku, sebanyak 8 orang sudah divonis seumur hidup. Kabar baiknya, dari 3 DPO yang sempat buron selama 8 tahun, satu di antaranya yakni Pegi Setiawan berhasil diciduk.
DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon kini menyisakan Andi dan Dani.
Namun Iptu Rudiana yang saat ini menjabat sebegai Kapolsek tidak merespons keinginan Hotman Paris yang ingin menyikap tabir pembunuhan Vina Cirebon yang belum tuntas sejak 2016.
Dia mengeluhkan sikap dingin Iptu Rudiana yang tidak membalas chat dari Hotman Paris.
Namun keinginan dia untuk bertemu hingga saat ini belum ada titik temu. Hotman Paris pun merasa heran ajaknya itu tidak ditanggapi.
Iptu Rudiana disebut Hotman hingga saat ini tidak mau menghubunginya dan tim pengacara Vina Cirebon.
"Why pak Rudi, apa yang anda takutkan. Tolong hubungi kami melalui WA," kata Hotman dalam akun instagram pribadinya @hotmanparisofficial Jumat (24/5/2024).
Keinginan Hotman Paris untuk bertemu dengan Iptu Rudiana karena beliau merupakan seorang polisi yang juga menjadi korban, tentu harapannya bisa berkomunikasi perihal kasus yang terjadi di tahun 2016 itu.
Hotman Paris yang saat ini juga merupakan kuasa hukum keluarga Vina Cirebon yang juga korban, bisa berharap besar agar seluruh DPO dapat ditangkap.
"Khan Si ayah yg polisi ini pasti tau banyak info?? Emang Ayah ini tdk mau Semua pembunuh anaknya tertangkap? Ada apa!," tulis Hotman.
Baca juga: Saksi Mata Sebut Vina Cirebon dan Eki Dilempari Batu dan Dikejar saat Pakai Seragam XTC
Sebelumnya Hotman Paris mengajak ayah Eky yang kini jadi Kapolsek Kapetakan, Cirebon, Jawa barat, Iptu Rudiana menuntaskan kasus pembunuhan Vina Cirebon.
"Halo Pak Polisi Pak Rudi, ayah kandung almarhum dari korban laki-laki teman Vina Cirebon. Kalo bapak sempat hubungi Hotman Paris atau Tim Hotman 911. Kami perlu diskusi soal kasus ini," kata Hotman Paris.
Banyak netizen yang menyayangkan sikap Kapolsek Kapolsek Kapetakan, Cirebon, Jawa Barat itu.
"Iyaa di film nya juga bapa nya Eki mau bawa kabur eki ke jakarta dan hanya disuruh bawa badan aja gaboleh bawa baju dan barang⊃2; pribadi nya," kata netizen.
"Saya sangat terkejut seorang ayah' Anggota polri justru tidak berpihak mengungkap kematian Anaknya' apakah Takut' Seragamnya di copot? Bagiku seorang Ayah Demi keadilan saya Lepas Seragam untuk mengucap kejahatan yang terkubur," kata netizen lain.
"Semoga cepat terungkap dan tertangkap,"
"Patut dicurigai bapak Almarhum eki ini"
"Menurutku sih alasannya bapak ini cuma satu yaitu bapaknya almarhum tidak mau ketahuan kalau ini sebenarnya pembunuhan spontan bukan perencanaan. Karena menurut saya para pelaku tidak mengenal si korban dan para pelaku bukan anggota genk motor melainkan hanya kuli bangunan yang sedang nongkrong spontan melakukan pengroyokan tersebut karena dipengaruhi oleh alkohol. Sementara bapaknya almarhum pengennya tersangka dihukum seberat2nya sehingga dibikinlah skenario pembunuhan berencana yang parahal ini adalah pembunuhan spontan," kata yang lain.
Satu di antara 3 DPO yang ditangkap polisi adalah Pegi Setiawan. Polisi mengatakan Pegi Setiawan adalah otak pembunuhan Vina Cirebon.
Pegi Setiawan Jadi Kuli Bangunan Sejak Lulus SD
Pegi Setiawan (27) disebut sang ibu, Kartini (48) adalah anak yang berbakti kepada orang tua. Pegi Setiawan katanya bahkan telah menjadi tulang punggung keluarga sejak lulus sekolah dasar.
Pegi Setiawan terpaksa menjadi kuli bangunan setelah sang ayah, Rudi (55) bercerai dengan ibunya.
Pegi mengambil peran sebagai kepala keluarga setelah sang ayah menikah lagi dan tinggal di Bandung.
Sedangkan ibu dan adiknya tinggal bersama di rumah sang nenek.
Pegi Setiawan juga adalah anak pertama di keluarganya.
"Pegi menjadi tulang punggung keluarga sejak lulus SD," kata ibunda Pegi, Kartini, saat diwawancarai di kantor kuasa hukum Pegi, Kamis (23/5/2024) petang.
Baca juga: Pegi Setiawan Bersumpah Tidak Bunuh Vina Cirebon: Demi Allah, Demi Rasulullah
"Dia ditinggal ayahnya yang menikah lagi saat Pegi masih kelas 6 SD," ujarnya. Pegi sempat ikut dengan ayahnya untuk bekerja di Kota Bandung. "Bapaknya nikah lagi sama orang Bandung," ucapnya.
Profesi sebagai buruh bangunan telah Pegi tekuni sejak lulus SD. Keterbatasan biaya membuatnya tidak dapat melanjutkan sekolah.
Ia pun harus mencari uang untuk membantu keluarganya. Meski demikian, Pegi sempat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP melalui jalur terbuka.
Seiring berjalannya waktu, Pegi terus bekerja sebagai buruh bangunan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. "Pegi bekerja untuk membantu ibunya menafkahi adik-adiknya. Dia adalah anak pertama dari empat bersaudara," jelas dia.
Penangkapan Pegi masih menyisakan banyak sekali pertanyaan.Nenek Pegi tercatat sebagai warga Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Namun Pegi Setiawan kurang dikenal oleh masyarakat dan ternyata di Desa Kepompongan, ada lima orang yang bernama Pegi.
"Pegi yang kemarin ditangkap itu kehidupan sehari-harinya di wilayah kota, jarang bergaul di desa. Jadi, Pegi yang ditangkap mah kurang dikenal oleh masyarakat, sementara Pegi lainnya dikenal karena sering bergaul," ujar Kepala Desa Kepompongan, Wawan Setyawan di kantor desa, Kamis (23/5/2024).
Meski begitu, Wawan mengatakan, penangkapan Pegi tetap saja sangat mengejutkan warga di desanya. Terlebih, keluarga Pegi itu adalah keluarga tak mampu dan sering menerima bantuan dari pemerintah desa.
"Kami melihat kondisi keluarga Pegi sekeluarga itu, yang kami tahu orang kurang mampu. Makanya kami sempat memberikan bantuan program rutilahu sebanyak dua kali, bantuan PKH dan bantuan lainnya karena memang kondisinya semacam itu," ujarnya.
Baca juga: Pegi Setiawan Pulang Kampung Sewaktu Lebaran, Hotman Paris Minta Polda Jabar Proses Keluarga Perong
Kurang dikenalnya Pegi Setiawan alias Perong juga diungkapkan Ketua RT 2/3, di Blok Simaja, Desa Kepompongan, Aries Lesmana.
Dia mengatakan, selama ini Pegi jarang bergaul dan lebih sering bermain di luar desa. "Saya kurang tahu apakah dia sering pulang atau tidak. Terakhir lihat waktu Lebaran lalu," ujar Aries.
Masniah (55), tetangga Pegi, mengatakan sejak kecil Pegi sudah tinggal di rumah neneknya. "Ya dari dulu (kecil) Pegi tinggal di sini, kesehariannya Pegi kuli bangunan," ujar Masniah.
Menurutnya, sudah lima hari Pegi meninggalkan rumahnya. Saat itu, Pegi pergi meninggalkan Cirebon menuju Bandung untuk ikut ayahnya bekerja. Ia mengungkapkan, sudah cukup lama Masniah tidak melihat Pegi beraktivitas di rumah.
Sebab, Pegi juga jarang bergaul dan hanya ibunya saja yang kerap mengikuti agenda pengajian. "Terakhir ngeliat di sini kurang paham, karena saya jarang ketemu sama Pegi. Tapi ibunya saja suka ngomong ke saya," ujarnya.
Pegi setiawan Bersumpah Tidak Bunuh Vina Cirebon
Kartini, ibu Pegi Setiawan menyakini bahwa putranya bukanlah pembunuh Vina Dewi alias Vina Cirebon dan Muhammad Rizky alias Eki.
Kartini mengatakan sang anak tidak berada di Cirebon saat pembunuhan terjadi. Putranya saat itu tengah mencari nafkah dengan bekerja di Bandung.
"Saya kecewa putra saya ditangkap polisi disebut sebagai pelaku utama pembunuhan Vina Cirebon," katanya dikutip dari Kompas tv.
Baca juga: Jadi Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan Ubah Nama Menjadi Robi
Kartini mengaku mengkonfirmasi langsung soal isu tersebut kepada Pegi Setiawan di sel Polda Jabar.
Kepada Kartini, sang putra mengaku tidak melakukan pembunuhan tersebut.
Pegi kata sang ibu juga bersumpah tidak melakukan hal itu
"Dia bilang 'demi Allah, demi Rasulullah, saya tidak melakukan pembunuhan terhadap Vina Cirebon'," kata Kartini menirukan sang anak.
Pegi Sertiawan lanjutnya juga mengatakan bahwa dirinya tahu diri sebagai anak orang miskin yang tidak mungkin berani melakukan hal sekeji itu.
DPO yang Diburu Polisi Egi bukan Pegi
Kartini Ibu Pegi Setiawan, mengatakan bahwa putranya bukan pelaku pembunuh Vina Cirebon. Dia mengatakan saat peristiwa terjadi, sang anak tidak sedang berada di Cirebon melainkan di Bandung untuk bekerja.
Kartini menceritakan, pasca pembunuhan tersebut, polisi juga telah mendatangi rumahnya yang lokasinya tidak jauh dari TKP peristiwa pembunuhan tersebut.
"Setelah polisi datang ke rumah saya langsung telepon anaknya saya Pegi Setiawan. Dan Pegi bertanya saya bilang apa?. Saya bilang kamu di Bandung," katanya dikutip dari YouTube kompas.tv.com
Kartini juga merasa sangat kecewa karena saat ini putranya ditangkap dan ditahan di Polda Jawa Barat. Kartini menyakini sang putra tidak bersalah dalam kasus itu.
Untuk menyakinkan dirinya, dia juga sudah mendatangi kantor polisi untuk bertemu dengan sang putra. Hasilnya kata Kartini sang putra mengatakan dia bukanlah pelaku pembunuh Vina Cirebon.
"Yang dicari polisi itu Egi bukan Pegi, putra saya," katanya.
Pegi Setiawan Pulang Kampung saat Lebaran
Kuasa hukum keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Hutapea mengatakan berdasarkan informasi yang dia dapat, Pegi Setiawan, pelaku pembunuh Vina Cirebon yang baru tertangkap, pulang ke kampung halamannya di Cirebon saat lebaran.
Hotman mengatakan bila Pegi Setiawan benar-benar pulang kampung saat Idul Fitri berarti keluarga tahu dimana Pegi Setiawan bersembunyi sehingga terlah terjadi pelanggaran pidana Obstruction of justice.
Obstruction of justice adalah perbuatan menghalang-halangi proses hukum yang sedang dilakukan aparat.
"Katanya Pegi Setiawan alias Perong pulang untuk berlebaran ke kampung. Tahun lalu atau tahun ini," kata Hotman Paris dilihat di akun instagram resminya @hotmanparisoofficial, Jumat (24/52-24).
"Mohon semua keluarga yang menyembunyikan DPO Pegi Setiawan agar diproses pidana oleh Polda Jawa Barat," katanya.
Sebelumnya, Hotman Paris juga mendesak agar Polda Jawa Barat merilis kasus Pegi Setiawan secara terbuka dengan menghadirkan Pegi Setiawan secara fisik agar orang bisa melihat sosok Pegi Setiawan.
"Banyak netizen di Instagram Hotman yang seolah-olah tidak percaya bahwa yang ditangkap adalah Pegi Setiawan," katanya.
Namun Hotman percaya dengan kinerja Polda Jawa Barat dan percaya bahwa orang yang ditangkap adalah Pegi Setiawan.
Pegi Setiawan alias Perong (30), satu di antara tiga DPO pembunuh Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon berhasil ditangkap polisi.
Pegi Setiawan sudah berstatus buron sejak 2016.
Pria yang diduga menjadi dalang pemerkosaan dan pembunuhan Vina. Pegi juga menurut kuasa hukum keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris turut memperkosa Vina Cirebon.
Pegi ditangkap di Jalan Kopo, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (21/5/2024) pukul 18.28 WIB.
Dilansir dari Kompas.id, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abast mengatakan, penangkapan Pegi dilakukan oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar.
“Diduga Pegi menjadi otak pemerkosaan dan pembunuhan Vina delapan tahun yang lalu,” ujar Jules. Perjalanan Pegi selama delapan tahun buron Diketahui ada sebelas pelaku pembunuh Vina.
Delapan di antaranya sudah diproses hukum hingga ke pengadilan. Sementara tiga pelaku lainnya sempat buron selama 8 tahun.
Setelah Pegi tertangkap, berarti menyisakan pelaku Andi dan Dani yang masih jadi DPO. Berikut perjalanan Pegi yang berstatus buron sejak 2016 setelah membunuh Vina.
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Alasan Otto Hasibuan Tak Tangani Kasus Vina Cirebon, Singgung Soal Jessica Wongso |
![]() |
---|
Iptu Rudiana Dicopot dari Jabatannya usai Diperiksa Timsus Polri, Siapa Menyusul? |
![]() |
---|
Penuhi Panggilan Bareskrim Polri Saka Tatal Bawa Bukti di Koper Didampingi Farhat Abbas |
![]() |
---|
Iptu Rudiana Jedotin Kepala ke Pintu Kamar Mayat saat Tahu Eky dan Vina Tewas Kecelakaan |
![]() |
---|
Bila Terlibat, Eks Wakapolri Oegroseno Minta 2 Jenderal di Kasus Vina Cirebon Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.