Mayat dalam Toren Air

Identitas Mayat di Dalam Toren Air di Pondok Aren Terungkap, Korban Bernama Devi Karmawan

Katanya identitas korban diumumkan oleh pengurus RT melalui pengeras suara masjid setempat.

|
Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
Identitas Mayat di Dalam Toren Air di Pondok Aren Terungkap, Korban Bernama Devi Karmawan. 

Pihak kepolisian tengah menyelidiki hasil forensik untuk mengetahui identitas dan penyebab kematian mayat laki-laki tersebut.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan jika tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat tersebut.

"Tidak ada ditemukan luka," kata Bambang di Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (27/5/2024

Namun, Bambang menjelaskan jika kondisi mayat sudah mulai membengkak, karena terendam di dalam toren air sudah cukup lama.

"Mengingat mayat tersebut mungkin dalam waktu cukup lama, jadi posisi agak membengkak, jenazah laki-laki tersebut," kata Bambang.

Saat ini, Bambang memilih untuk menunggu hasil dari tim forensik yang sedang melakukan identifikasi terhadap mayat laki-laki tersebut.

Ia juga belum bisa memastikan, apakah pria tersebut merupakan korban kejahatan ataupun tidak.

Polisi Gergaji Toren Keluarkan Mayat

Polisi dan warga sempat kesulitan mengevakuasi mayat laki-laki ditemukan di dalam toren air di Gang Samid Sian RT 003 RW 01, Pondok Aren, Tangerang, Senin (27/5/2025).

Mayat yang sudah mengeluarkan bau busuk itu sulit dikeluarkan karena tubuhnya sudah membengkak karena membusuk. Posisi mayat ditemukan dalan posisi telungkup di dalam toren.

Baca juga: Misteri Mayat Pria Dalam Toren Air di Pondok Aren, Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan di Tubuh Korban

"Sekitar pukul 18.00 WIB atau abis magrib kita mendapat laporan bahwa ditemukan di atas toren air penampung itu, kemudian jam 18.30 WIB kami tim kami langsung merapat ke sana," ucap Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (27/5/2024)

Bambang mengungkapkan bahwa toren air masih dipenuhi air, sehingga pihak kepolisian harus mengeluarkannya terlebih dahulu.

Polisi pun menggergaji bagian tengah toren, agar mayat tersebut bisa dikeluarkan.

"Mengingat toren air penuh, jadi dikosongkan dulu, lanjut memotong gergaji besi toren, menara toren tersebut kepotong, lanjut mengeluarkan jenazah dari dalam toren tersebut," ucap Bambang.

Bambang menduga bahwa mayat tersebut sudah tewas dalam waktu yang cukup lama.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved