Melalui Program Ini, Universitas Terbuka Targetkan Perekonomian Desa Muara Tangerang Meningkat

Pusat Riset Inovasi Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (LPPM) Universitas Terbuka meluncurkan pengabdian kepada masyarakat nasional desa binaan 2024.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka, Profesor Dewi Artati Padmo Putri bersama jajaran perangkat Desa Muara dan Kecamatan Teluk Naga Tanam Bibit Pohon Kelor di Desa Muara, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (9/7).  

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TELUK NAGA - Pusat Riset Inovasi Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (LPPM) Universitas Terbuka meluncurkan pengabdian kepada masyarakat nasional desa binaan 2024.

Kegiatan bertajuk 'Optimalisasi Pengembangan Potensi Lokal dalam rangka Pemberdayaan Ekonomi dan Sumber Daya Lokal' itu dilaksanakan di Desa Muara, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten. 

Diselenggarakannya kegiatan itu dalam rangka mendukung optimalisasi pengembangan potensi lokal, pemberdayaan ekonomi dan sumber daya manusia di desa.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka, Profesor Dewi Artati Padmo Putri.

"Kegiatan ini sudah kami mulai sejak Tahun 2023 lalu dan tahun ini kami akan menambah beberapa program yang bersinergi dengan program sebelumnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," ujar Dewi saat diwawancarai TribunTangerang.com, Selasa (9/72/2024).

Dalam PkM tersebut Universitas Terbuka mengerahkan dosen dan mahasiswa dari empat fakultas yang tersedia.

Mulai dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau FKIP, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), hingga Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Nantinya seluruh tim yang tergabung dalam setiap fakultas akan menjalankan program yang telah dicanangkan masing-masing dan diterapkan selama satu tahun ke depan.

"Para dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam masing-masing tim akan menggelar rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Muara untuk bisa memenuhi target yang sudah kami tetapkan," kata dia.

"Jumlah seluruh personim yang terlibat dalam keseluruhan tim yang kami kerahkan dalam membina desa ini sekira 50 orang," sambungnya.

Salah satu kegiatan PkM yang digelar dengan melibatkan warga ialah memberikan edukasi cara pengolahan daun kelor menjadi produk bernilai tambah dan bernilai jual.

Edukasi itu disampaikan secara langsung dengan melaksanakan kegiatan penanaman 50 batant pohon kelor guba meningkatkan produksi daun kelor.

Selanjutnya Universitas Terbuka juga berupaya membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Desa Muara dengan mengadakan workshop pembuatan Alat Permainan Edukatif bagi anak-anak SD dan PAUD. 

"Jadi budi daya pohob kelor ini bisa dimanfaatkan daunnya untuk diolah menjadi bubuk teh dan produk herbal, sementara bijinya bisa untuk menjaga kejernihan air," tuturnya.

"Kami ingin mengajarkan para guru dalam penggunaan alat peraga sekolah yang baik, sehingga siswa-siswi lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran," paparnya.

Selain itu PkM Universitas Terbuka melalui FHISIP akan menggagas program Penyusunan Buku Profil dan pengelolaan website Desa Muara.

Hal tersebut bertujuan untuk menyusun gambaran menyeluruh wilayah Desa Muara dalam bentuk buku dan tampilan website yang dimiliki.

"Lalu ada program pemeliharaaan website Desa Muara, dimana kami memberikan latihan fotografi dan cara mengemas berita mengandung informasi yang bisa disampaikan dalam websitenya itu," terangnya.

Sementara bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Muara akan diajarkan cara memasarkan produk olahan mereka guna menjadi lebih produktif.

Dengan demikian kesejahteraan masyarakat semakin meningkat dan ekonomi keluarga menjadi lebih baik lantaran mampu memaksimalkan potensi lokal.

"Target kami salah satu dari pelaku UMKM di Desa Muara ini bisa semakin maju dalam pemasaran produk kelor hingga ke luar daerah," ucapnya.

"Semoga program ini menginspirasi daerah lain untuk mengoptimalkan potensinya dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan pengembangan sumber daya lokal," jelas Prof Dewi. (m28)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved