Kini Bongkar Bobroknya Peralatan Damkar Depok, Dulu Sandi Penjarakan Atasan karena Korupsi

Rekamannya itu sontak viral. Akibatnya Sandi dipanggil dan menjalani pembinaan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).

Editor: Joseph Wesly
(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)
Sandi Butar Butar, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Depok di UPT Cimanggis, Kota Depok, Selasa (23/7/2024). 

TRIBUN TANGERANG.COM, DEPOK- Nama Sandi Butar Butar kini viral berkat aksinya yang terang-terangan soal kondisi peralatan Damkar Kota Depok yang rusak.

Sebelumnya Sandi membuat rekaman soal rusaknya gergaji mesin hingga rem mobil yang jebol.

Rekamannya itu sontak viral. Akibatnya Sandi dipanggil dan menjalani pembinaan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).

Sandi mengaku memenuhi undangan pembinaan yang dikeluarkan Kepala UPT Cimanggis Dede Gempar Kurnia pada Kamis (18/7/2024) lalu.

"Itu kan di suratnya jelas ada empat orang, kita (termasuk saya) yang dipanggil," kata Sandi kepada Kompas.com, Selasa (23/7/2024).

Dalam isi surat itu tertera beberapa tembusan, termasuk Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Kepala BKPSDM Kota Depok, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional DPKP Kota Depok, dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DPKP Kota Depok.

Lalu Sandi mengungkapkan, tiga rekan kerja yang turut disebut namanya dalam undangan juga diminta hadir karena membantu proses pembuatan video viral itu.

"Itu yang satu karena videoin saya, bikin room tour (alat-alat rusak). Sisa dua rekan lainnya cuma gegara nerima chainsaw dari masyarakat dan YouTuber, nah dipanggil juga," ungkap Sandi.

Namun, dalam proses pembinaan yang berlangsung kurang lebih 30 menit kemarin, Sandi berhasil membujuk rekannya supaya tidak hadir dan membiarkan dirinya hadir seorang diri ke UPT Cimanggis.

"Dan (memang) teman-teman saya juga sudah saya minta untuk enggak datang karena mereka ya enggak salah," ucap Sandi.

Minta ketiga rekannya tidak disanksi

Sebagaimana dirinya yang hadir sendirian saat pembinaan kemarin, Sandi berujar bahwa ia meminta supaya ketiga rekannya tidak akan dilibatkan lagi atau diberi sanksi.

"Saya rencana mau ditemukan oleh kadis dan Kepala BKPSDM. Ya sudah saya bilang, teman-teman saya jangan dilibatin ya, ke saya saja. Saya berjiwa besar kok, jiwa satria. Saya bukan pengecut," ujar Sandi.

Hal itu ia sampaikan kepada Dede dan memintanya agar disampaikan ke Dinas Damkar.

"Dari absennya itu, nama teman-teman itu saya coret dan bilang kepala UPT untuk limpahkan semua kepada saya," ungkap Sandi.

"Ya istilahnya kalau dipanggil ya saya datang, asal jangan teman-teman saya saja gitu," lanjutnya.

Sandi Siap Disanksi

Aksi beraninya untuk membuat beberapa video hingga viral di media sosial sudah memperhitungkan berbagai risiko, termasuk sanksi yang mungkin diterimanya asal pengusutan persoalan ini bisa terus diselesaikan hingga tuntas dan dilakukan secara terbuka.

"Seandainya ada sanksi saya hadapi, saya tidak takut, orang benar ngapain takut," tutur Sandi.

Sebelumnya, video petugas damkar Depok mengeluhkan kerusakan gergaji mesin dan rem tangan mobil kembali viral di media sosial.

Dalam video, petugas memperlihatkan dua buah gergaji mesin yang diklaim telah rusak berbulan-bulan.

"Saya mohon maaf sekali, setiap ada telepon di UPT kami dan UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukannya kami tidak mau mengerjakan, tapi senso kami rusak," ucap petugas bernama Sandi, yang ada di video itu.

Hal serupa pernah dilakukan Sandi saat mengeluh karena saldo kartu elektronik kosong sehingga tidak bisa mengisi bahan bakar.

Pernah Penjarakan Atasan karena Korupsi

Sandi Butar Butar, petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang viral karena membuat video mengeluhkan peralatan rusak ternyata pernah mengungkap kasus korupsi hingga membuat atasannya masuk penjara.

Kasus itu diusut pada akhir 2021. Saat itu, Kejaksaan Negeri Depok menetapkan Sekretaris Dinas Damkar berinisial AS dan Bendahara Pengeluaran Pembantu Dinas Damkar berinisial A sebagai tersangka.

Korupsi atau penggelapan dana terjadi dalam dugaan belanja seragam dan sepatu PDL di Dinas Damkar Depok

"Kami tahulah (sebagai) anggota lapangan, kami tahu kualitas, seperti harga selang dia bilang harganya jutaan rupiah. Akan tetapi, selang sekali pakai hanya beberapa tekanan saja sudah jebol," ujar Sandi saat itu.

Tak hanya soal peralatan, Sandi juga mengaku tak menerima hak finansial secara utuh. Terlebih saat ia hendak memperoleh honor penyemprotan disinfektan.

Ia diminta menandatangani nota honor yang akan diterima sebesar Rp 1,8 juta.

Namun, uang yang sampai di tangannya hanya Rp 850.000.

Kini, sosok Sandi kembali muncul di jagat maya dengan menguak borok Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok karena gergaji mesin di Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terus rusak dan rem mobil yang jebol tidak kunjung diperbaiki.

"Saya pikir kok menolong masyarakat gini (dipersulit), masyarakat di luar tuh taunya begini. Tapi pejabatnya kok cuek-cuek bebek gitu. Miris!" ucap Sandi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/7/2024).

Sandi menumpahkan keluhannya dalam sebuah video berdurasi satu menit dan viral di media sosial. Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved