Didepan Jokowi, Surya Paloh Mengaku Prihatin Undang-undang Dijadikan Senjata Atasi Masalah
Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyampaikan keprihatinannya ketika mengatasi masalah dengan menambahkan undang-undang.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Joko Supriyanto
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyampaikan keprihatinannya ketika mengatasi masalah dengan menambahkan undang-undang.
Kata Paloh, produk hukum itu terus dibuat untuk menandingi undang-undang lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Paloh saat Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2024) malam
"Tidak mungkin kita mengatasi permasalahan ini hanya membuat tambahan undang-undang, undang-undang yang ada kita buat lagi undang-undang, dan kita buat lagi undang-undang," tuturnya.
Terhadap kondisi tersebut, Paloh melihat kondisi bangsa yang terjebak. Khususnya terjebak untuk mensiasati undang-undang.
"Akhirnya justru kita terjebak untuk melihat betapa kita mulai mencoba mensiasatin undang-undang. Ini yang menjadi permasalahan kita," jelasnya.
Dengan demikian Paloh menekankan, bahwa bangsa harus memiliki kekuatan serta kesadaran mempersatukan semua. Karena mengatasi masalah bangsa tidak bisa dilakukan secara individu.
"Tidak ada satu partai pun satu kelompok pun satu golongan pun yang mampu sendiri untuk menyesuaikan permasalahan kehidupan kebangsaan ini," imbuhnya.
Sebagai informasi, Partai NasDem menggelar Kongres III pada 25-27 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta Pusat.
Sejumlah tokoh diundang dalam kongres tersebut, termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang akan membuka acara, dan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto bagian menutup kegiatan.
Hal ini disampaikan Ketua SC Kongres III NasDem Willy Aditya dalam konferensi pers di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (23/8/2024).
"Kongres ini menjadi common ground-nya, jadi kemungkinan Pak Prabowo juga datang pembukaan dan penutupan tapi secara formal pembukaan oleh Presiden Jokowi, penutupan oleh Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih," ujar Willy.
Willy menjelaskan, seluruh partai politik juga diundang dalam kongres ketiga NasDem ini. Kongres ini lanjutnya, menjadi momentum rekonsiliasi bagi NasDem.
"Tidak ada yang tidak kita undang, jadi semua partai politik kita undang, karena inilah momentumnya untuk rekonsiliasi. Tidak hanya manis di bibir tapi pahit dikenyataan, tidak. Tetapi, kebersamaan itu kita bangun dari ruang ada common ground-nya," tutur Willy.
Nantinya ada tiga komisi dalam pelaksanaan Kongres ke III NasDem antara lain Komisi AD/ART, Komisi Rekomendasi dan Komisi Program Aksi.
Ikuti Jejak NasDem, PAN Hentikan Gaji, Tunjangan dan Fasilitas DPR Eko Patrio dan Uya Kuya |
![]() |
---|
Akun “Sahroni Berdikari” di X Ternyata Palsu, NasDem Minta Publik Waspada Provokasi |
![]() |
---|
Salsa Erwina Hutagalung Minta NasDem Pecat Ahmad Sahroni Bukan Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Surya Paloh Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Fraksi NasDem di DPR RI |
![]() |
---|
NasDem Usul Presidem Prabowo Terbitkan Kepres Atau Moratorium Pembangunan Soal Nasib IKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.