Bobby Nasution Sebel, Capek-capek Kerja Bangun Medan tapi Disebut karena Jokowi: Oh Menantu Mulyono

TRIBUN TANGERANG.COM, MEDAN- Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution melontarkan curhatan saat melakukan kampanye perdana di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut, Rabu (25/9/2024). 

Bobby merasa kerja kerasnya selama ini sebagai wali kota Medan dianggap sia-sia karena statusnya sebagai menantu Jokowi.

Namun semua yang dikerjakannya dianggap merupakan bantuan dari pemerintah pusat karena statusnya sebagai menatu Jokowi.

"Kok (bisa) bangun sana, bangun sini? Kalau katanya dikasih sama pemerintah pusat. Oh, iyalah, menantunya Mulyono," ujar Bobby di depan relawannya bernama Pendukung Sejati (Pasti) Bobby Nasution.

Padahal katanya, kota Medan juga memiliki APBD sehingga memiliki dana untuk melakukan pembangunan.

Bobby mengatakan, memang ada peran dari pemerintah pusat dalam pembangunan di Kota Medan melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Mulyono merupakan nama kecil dari Presiden Joko Widodo yang juga mertua Bobby. 

Namun, kata dia, pembangunan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) juga banyak dilakukan.

"Dana transfer (untuk pembangunan) kita berimbang ya, 46 persen dari APBD, 47 persen dari APBN, beda 1 persen saja. Jadi kok dibilang ya bisa dibangun lah, karena bantuan dari sana," ujar Bobby.

Bobby menjelaskan, hanya dengan APBD Rp 6 triliun per tahunnya, sudah banyak pembangunan yang dikerjakannya selama 3,5 tahun dia memimpin Kota Medan.

"(Pembangunan) Stadion Teladan pakai APBD sebagian. Lapangan Merdeka, full APBD, Islamic Center full APBD, (revitalisasi lapangan) Kebun Bunga full APBD, underpass full APBD, overpass full APBD," ujarnya.

Karena itu, bila terpilih menjadi gubernur Sumut, Bobby meminta masyarakat tidak khawatir dirinya tidak mampu membangun Sumut.

"Nanti ini kan udah nggak jadi menantu (presiden) lagi, udah nggak jadi presiden lagi, ke depan jadi gubernur nanti, nggak ada itu yang bisa dibangun? (Pembangunan di) Medan, anggaran kami pakai APBD," ujarnya.  Artikel ini telah tayang di Kompas.com