Sesal Guru Agama Selli Winda Bikin sang Siswa Rindu Sinaga Meninggal setelah Squat Jump 100 Kali

Rindu sempat merasa demam tinggi sehingga harus dibawa sang ibu ke rumah sakit. Namun takdir berkata lain, Rindu dinyatakan meninggal setelah dibawa

Editor: Joseph Wesly
Kolase Tribun Tangerang/istimewa
Kolase Selli Winda dan Rindu Syahputra Sinaga. 

TRIBUN TANGERANG.COM, MEDAN- Rindu Syahputra Sinaga (RSS) (14 tahun), pelajar SMP Negeri 1 STM Hilir, Deli Serdang, Sumatera Utara, meninggal dunia setelah melakukan hukuman 100 kali squat jump.

Rindu sempat merasa demam tinggi sehingga harus dibawa sang ibu ke rumah sakit. Namun takdir berkata lain, Rindu dinyatakan meninggal setelah dibawa ke Rumah Sakit Delitua.

Sebelum meninggal dunia, Rindu sempat merasa kesal dengan sang guru yang memberi dia dan temannya hukuman.

Kepada sang ibu, Yuliana Derma Padang, korban mengaku kakinya sakit dan menderita demam tinggi. Korban juga meminta sang ibu menghukum sang guru yang dianggap sudah memberikan hukuman yang berlebihan.

"Ia mengeluh sakit kaki dan demam tinggi. Sempat bilang ke saya, 'Mak, kakiku sakit sekali, penjarakanlah gurunya itu, Mak. Biar jangan dia biasa begitu.' Paginya, anak saya sudah meninggal.

Sementara sang guru,  Selli Winda (SW), sangat terpukul mendengar siswanya, Rindu Syahputra Sinaga (RSS) (14 tahun), meninggal dunia usai diberi hukuman 100 kali squat jump.

Guru SW memberikan hukuman kepada RSS karena tak mengerjakan tugas. 

"Saat ini kondisi guru itu lagi down. Dia merasa bersalah dan terpukul lah karena dia tak menyangka sampai seperti ini," kata Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Muriadi, dalam keterangannya dikutip Senin (30/9/2024).

Baca juga: Pelajar yang Meninggal di Sumut karena Disuruh Squat Jump 100 kali Minta Ibunya Penjarakan sang Guru

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, SW telah menuliskan surat terkait kronologi pemberian hukuman kepada RSS. 

Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (19/8/2024), ketika enam siswa tidak mengerjakan tugas.

SW bertanya kepada para siswa tentang hukuman yang mereka inginkan, dan mereka menjawab squat jump.

SW kemudian meminta siswa yang dihukum melakukan squat jump sebanyak 100 kali, dengan catatan boleh berhenti sejenak jika merasa lelah.

Namun, setelah pulang ke rumah, RSS merasakan sakit di kedua kakinya.

Keesokan harinya, RSS mengalami demam tinggi dan akhirnya dirawat di Rumah Sakit Sembiring, Deli Tua, Deli Serdang, kemudian meninggal pada Kamis (26/9/2024).

SW menggantikan guru sebelumnya yang mengajar mata pelajaran tersebut telah pensiun.

Saat ini, SW telah dinonaktifkan dari proses mengajar.

Dilakukan Ekshumasi 

Kini, tim gabungan dari RS Bhayangkara TK II Medan, Polda Sumut dan Polresta Deliserdang melakukan ekshumasi atau bongkar kuburan Rindu Syahputra Sinaga.

Ekshumasi dilakukan guna mencari penyebab pasti kematian Rindu.

Pantauan di lokasi, pukul 09:45 WIB makam Rindu Syahputra Sinaga (14) sudah ditutup menggunakan teratak dan tenda.

Baca juga: Kondisi Guru di Deli Serdang yang Hukum Murid Squat Jump Hingga Meninggal: Merasa Bersalah

Lokasi pemakaman juga dipasangi garis Polisi sebagai pembatas antara petugas dengan warga.

Sementara di luar, warga turut berdatangan untuk menyaksikan pembongkaran makam Rindu Syahputra Sinaga.

Hadir juga Yuliana Padang, ibu dari Rindu Syahputra Sinaga. Ia terlihat memakai kain sarung, kerudung dan jaket berwarna hitam duduk di kursi plastik. Dia tak banyak bicara, hanya duduk termenung bersama anggota keluarganya yang lainnya.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang Kompol Rizki Akbar dalam sambutannya sebelum ekshumasi meminta izin terlebih dahulu kepada pihak keluarga. Ia menyebut makam akan digali dahulu, baru jenazah dikeluarkan.

"Pada hari ini kita akan melaksanakan ekshumasi terhadap jenazah almarhum Rindu Syahputra Sinaga, dimana almarhum sudah dimakamkan kurang lebih 3 hari. Kita akan menggali makam, lalu mengeluarkan jenazah,"kata Kasat Reskrim Polresta Deliserdang Kompol Rizki Akbar, Selasa (1/10/2024).

Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar sebelumnya juga mengatakan, akan memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga, pihak sekolah, dan SW.

Polisi telah menerbitkan laporan model A untuk menyelidiki kasus ini. Laporan model A merupakan laporan yang dibuat oleh petugas kepolisian.

Pesan Terakhir Korban

Peristiwa memilukan menimpa seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) berinisial RSS (14) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).  

RSS meninggal usai dihukum squat jump 100 kali oleh guru agamanya gara-gara tidak hafal ayat kitab suci, Kamis (26/9/2024).

Menurut ibu korban, Yuliana Derma Padang, putranya itu sempat mengeluh kakinya sakit dan demam pada hari Rabu (25/9/2024).

Melihat kondisi putranya mengkhawatirkan, Yuliana segera membawa RSS ke Rumah Sakit Umum Sembiring, Kecamatan Deli Tua.

Tim medis segera melakukan tindakan. Namun korban dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pagi (26/9/2024). 

"Ia mengeluh sakit kaki dan demam tinggi. Sempat bilang ke saya, 'Mak, kakiku sakit sekali, penjarakanlah gurunya itu, Mak. Biar jangan dia biasa begitu.' Paginya, anak saya sudah meninggal," ujar Yuliana. Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved