Proses Evakuasi WNI dari Suriah Berlanjut, 96 Orang WNI Bakal Segera Pulang ke Indonesia

Sebanyak 96 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah dipersiapkan Kementerian Luar Negeri pulang ke Tanah Air pada gelombang ke dua.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Evakuasi gelombang pertama 37 orang WNI dari Suriah tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Benda, Kota Tangerang, Banten, Kamis (12/12). 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Sebanyak 96 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah dipersiapkan Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu RI untuk pulang ke Tanah Air pada gelombang ke dua.

Hal tersebut dilakukan menyusul suksesnya evakuasi gelombang pertama dengan jumlah 37 orang WNI, Kamis (12/12/2024).

Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha mengatakan, puluhan orang yang telah terdata untuk dievakuasi tahap ke dua itu mayoritas merupakan mahasiswa.

"KBRI Damaskus beserta Kemenlu dan Pemerintah Pusat sudah mempersiapkan pemulangan WNI gelombang selanjutnya, sampai saat ini menurut catatan ada 96 orang lagi yang beresedia untuk dievakuasi," ujar Judha kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Adapun rencana evakuasi tahap ke dua tersebut dilakukan guna melindungi warga negara Indonesia dari negara konflik Suriah.

Pasalnya Kedutaan Besar RI Damaskus telah memperluas status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah, menyusul eskalasi yang terjadi di negara tersebut.

Status Siaga 1 ini sebelumnya diterapkan hanya di beberapa wilayah, seperti Aleppo dan Hama. Saat ini Suriah dikuasai kelompok opisisi setelah berhasil menumbangkan rezim pemerintahannya.

Oleh karena itu para WNI akan dipulangkan akibat memanasnya ketegangan politik Suriah pasca tumbangnya rezim Presiden Bashar al-Assad pada Minggu (8/12/2024) lalu.

"Tentu alasan utama evakuasi ini adalah kondisi keamanan, sebab tanggung jawab dari pemerintah adalah mengevakuasi warga negaranya yang ada di wilayah konflik ke tempat yang lebih aman," kata dia.

"Kami memahami situasi pertempuran kelompok oposisi dengan pemerintah militer suriah telah selesai, namun potensi ancaman tetap ada karena pihak Israel masih tetap melakukan serangan udara di beberapa titik dan juga ada beberapa penjarahan terjadi di sana," sambungnya.

Nantinya WNI yang hendak dievakuasi tersebut akan diarahkan keluar dari Suriah dengan melintasi jalur darat terlebih dahulu melalui Ibu Kota Suriah yaitu Damaskus menuju ke Beirut, Lebanon.

Setelah itu para pekerja migran langsung diterbangkan ke Tanah Air melalui jalur udara menggunakan pesawat komersial yang telah dipesankan oleh Kemenlu RI.

Belum kondusifnya situasi perang di Suriah menjadi salah satu alasan para WNI tidak dapat menjalani pemulangan dengan rute secara langsung ke Jakarta.

Oleh karena itu guna memastikan keselamatan dan keamanan para WNI yang dievakasi kembali ke kampung halamannya masing-masing, pemerintah telah menyiapkan rute perjalanan darat lebih dulu.

"Polanya tetap sama, jadi mereka nanti akan menempuh perjalanan lewat jalur darat dulu dari Damaskus menuju ke Beirut, baru setelah itu diterbangkan dengan pesawat komersial ke abandara Soekarno-Hatta," ungkapnya. 

Ia pun berharap situasi konflik di Suriah tidak semakin memanas demi melindungi kemanan para WNI beserta rencana pemulangannya ke Indonesia.

Menurutnya akses penggunana moda transportasi udara terdekat hanya berada di Beirut. Akan tetapi kendala yang dihadapi ialah sulitnya memesan tiket penerbangan lantaran proses evakuasi bersamaan dengan warga dari negara lainnya yang ingin keluar dari Suriah

"Tentu kita semua berharap tidak ada eskalasi keamanan lebih lanjut di kemudian hari yang dapat mengganggu proses pemulangan warga kita untuk gelombang kedua mendatang," tuturnya.

"Karena bandara yang saat ini sudah banyak membuka penerbangan hanya ada ada di Beirut, maka dari itu untuk booking pesawat itu memerlukan waktu yang tidak sedikit," terang Judha Nugraha. (m28)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved