Pilar Saga Ichsan Datangi Rumah Yonih, Warga yang Meninggal Dunia usai Mengantre Elpiji 3 Kilo

Pilar nampak menyampaikan salam mewakili ucapan belasungkawa dari Wali Kota Benyamin Davnie kepada anak almarhum.

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
PILAR TAKZIAH- Pilar Saga Ichsan mendatangi rumah duka lansia bernama Yonih (62)di kawasan jalan Beringin, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025). Yonih diduga meninggal dunia diduga karena kelelahan usai mengantre elpiji 3 kilo. (TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico) 
Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, PAMULANG- Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan mengunjungi rumah keluarga Yonih (62) yang meninggal dunia usai mengantre gas elpiji 3 kilogram di jalan Beringin, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025).
Kunjungan yang dilakukan Pilar Saga Ichsan untuk menyampaikan rasa belasungkawa.
Wakil Wali Kota menyempatkan diri untuk menyapa anak lelaki Yonih dan menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian sang Ibunda.
Anak dari mendiang Yonih nampak menceritakan kejadian sebelum ibundanya meninggal dunia saat di rumah sakit Permata, Pamulang.
"Saat di rumah sakit ibu sudah tiada," ucap anak Yonih bercerita kepada Pilar Saga Ichsan di rumah duka, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (4/2/2025).
Pilar nampak menyampaikan salam mewakili ucapan belasungkawa dari Wali Kota Benyamin Davnie kepada anak almarhum.
Tampak beberapa waktu Pilar berbincang dengan anak dari Yonih dan memberikan rasa simpati serta dukungan untuk keluarga yang tengah berduka.
Tak hanya datang sendiri ke rumah duka, Pilar juga didampingi oleh beberapa pejabat setempat seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan, Dadang Darmawan, Mukroni Camat Pamulang, Mulyadi Lurah Pamulang Abdul Aziz Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tangsel.
Suasana haru nampak menyelimuti rumah duka Yonih. Nampak Dadang memimpin doa untuk mendiang Yonih, yang kini telah meninggalkan keluarga tercinta.
Doa bersama yang dipimpin oleh Dadang Darmawan berlangsung khidmat dan diikuti oleh orang-orang yang ada di rumah duka. 
Sebagai informasi, Yonih meninggal dunia setelah mengantre gas elpiji 3 kilogram. 
Rohaya adik Yonih menceritakan, sebelum meninggal kakaknya sempat pingsan setelah antre gas selama satu jam, di pangkalan gas 500 meter dari rumah.
Pada awalnya, keluarganya sempat melarang, namun ternyata mendiang Yonih memutuskan untuk tetap antre langsung.
Setelah satu jam mengantre, Yonih pulang dan istirahat sejenak hingga akhirnya pingsan. 
Keluarganya segera membawanya ke rumah sakit Permata, Pamulang, untuk mendapatkan perawatan. Namun, sesampainya di rumah sakit, Yonih dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah Yonih dimakamkan sekiranya pukul 15.30 WIB. Pihak keluarga pun masih berduka atas kepergian Yonih. 
Sebagai informasi, bagi masyarakat Tangerang Selatan, saat ini pembelian gas bersubsidi hanya dapat dilakukan di pangkalan gas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 
Kebijakan ini diberlakukan untuk mengontrol distribusi gas subsidi agar tepat sasaran dan mengurangi potensi penyalahgunaan yang bisa merugikan warga yang berhak. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved