Pagar Laut di Tangerang

Kades Desa Kohod Arsin Kini Jadi Buronan Warga, 400 Orang Memburunya

Sekelompak warga yang marah padanya kini mendeklrasikan diri untuk memburu Arsin. Mantan bank keliling itu akan diburu karena sudah merugikan warga K

Editor: Joseph Wesly
Youtube/Kohod TV
BURONAN WARGA- Kepala Desa Kohod Arsin Bin Sanip jadi buronan warga. Arsin resmi jadi buronan sejumlah warga setelah melakukan deklrasi pada Selasa (11/2/2025) untuk memburu Arsin. (Youtube/Kohod TV). 

TRIBUN TANGERANG.COM, PAKUHAJI- Arsin, Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, kini resmi jadi buronan warga.

Sekelompak warga yang marah padanya kini mendeklrasikan diri untuk memburu Arsin.

Mantan bank keliling itu akan diburu karena sudah merugikan warga Kohod.

Dia bahkan memanipulasi nama warga agar bisa membuat SHGU dan SHM di area Pagar Laut.

Kini sebanyak 400 warga yang marah membuat sebuah gerakan bernama 'Gerakan Tangkap Arsin'. 

Niat warga semakin kuat setelah Arsin yang sudah menjadi Kades sejak 2021 menghilang tanpa jejak.

Dia menghilang setelah sempat berdebat dengan menteri ATR/BP Nusron Wahid.

Sempat diperiksa Bareskrim Polri setelah mangkir saat dipanggil perdana, Arsin kini tidak lagi diketahui keberadaanya.

Inisiatif warga ini digagas oleh kelompok Laskar Jiban, yang diketuai oleh Aman Rizal. Ia mengungkapkan bahwa kelompoknya terdiri dari 400 anggota, termasuk warga Kampung Alar Jiban, lokasi tempat pagar laut berada.

Baca juga: Muncul Gerakan Tangkap Kades Arsin di Desa Kohod Usai Menghilang Karena Pagar Laut Tangerang

"Tujuannya untuk antisipasi buronnya Arsin karena kami sudah tidak percaya dengan kinerja Arsin dan Enjang Karta sebagai Sekretaris Desa," kata Aman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (10/2/2025) malam. 

Aman menjelaskan bahwa warga sebelumnya telah melaporkan Arsin ke Inspektorat dan Bupati Tangerang, tetapi tidak mendapat tanggapan.

Ia menduga ada pihak tertentu yang melindungi Arsin, sehingga laporan warga tidak direspons.

Saat ini, menurut Aman, Arsin tidak lagi berada di Desa Kohod.

"Keberadaannya tidak diketahui, padahal proses hukum sedang berjalan," lanjutnya.

Seorang warga lainnya, Oman, menyatakan dukungannya terhadap upaya penegak hukum dalam menangani kasus ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved