Pagar Laut di Tangerang

Muncul Gerakan Tangkap Kades Arsin di Desa Kohod Usai Menghilang Karena Pagar Laut Tangerang

Muncul gerakan tangkap Arsin yang merupakan Kepala Desa (Kades) Kohod Pakuhaji, Kabupaten Tangerang setelah keberadaanya tak diketahui.

Editor: Joko Supriyanto
Kompas.com/ Acep Nazmudin
KADES KOHOD ARSIN -- Kepala Desa Kohod, Arsin saat meninjau area laut yang memiliki SHGB dan SHM, di Desa Kohod, kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025) (foto kiri) dan (kanan) suasana kediaman Kepala Desa Kohod, Arsin di Kampung Kohod, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/1/2025). Edi, pekerja di rumah Kades Kohod Arsin mengungkapkan mobil mewah Jeep Rubicon milik Arsin dibeli secara kredit dan bukan mobil baru tetapi bekas, Sabtu (1/2/2025). (Acep Nazmudin/ Kompas.com ) 

TRIBUNTANGERANG.COM - Muncul gerakan tangkap Arsin yang merupakan Kepala Desa (Kades) Kohod Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Arsin bin Sanip tengah menjadi perhatian publik setelah adanya pagar laut misterius di Kabupaten Tangerang.

Kepala Desa Kohod itupun kini dikuliti hingga harta kekayaannya pun menjadi sorotan, pasalnya dirinya disebut-sebut punya mobil Jeep Rubicon.

Setelah kasus Pagar laut di Tangerang menjadi perhatian, Bareskrim Polri pun turun tangan untuk melakukan penyidikan.

Baca juga: Kades Kohod Arsin Tak Terlihat saat Bareskrim Geledah Rumahnya, Kuasa Hukum: Kami Juga Masih Mencari

Terbaru pada Senin (10/2/2025) malam, rumah dan Kantor Desa Kohod digeledah Bareskrim Polri terkait dugaan terbitnya sertifikat palsu pagar laut di Kabupaten Tangerang.

Sementara Arsin yang merupakan Kades Kohod mendadak menghilang, meski polisi menyampaikan sudah melakukan pemeriksaan yang bersangkutan.

Kini, muncul gerakan untuk tangkap Kades Kohod Arsin bin Sanip, gerakan ini sebut diinisiasi oleh Laskar Jiban.

Ketua kelompok ini, Aman Rizal, menyebut anggotanya sebanyak 400, termasuk warga Kampung Alar Jiban, lokasi pagar laut berada melakukan gerakan tangkap Arsin.

"Tujuannya untuk antisipasi buronnya Arsin karena kami sudah membuat tidak percaya dengan kinerja Arsin dan Enjang Karta sebagai Sekretaris Desa," kata Aman dikutip Kompas.com.

Baca juga: Sempat Menghalangi Proses Penyidikan Pagar Laut, Kakak Ipar Sekdes Kohod Kabur Setelah Dimintai KTP

Aman menduga ada pihak yang melindungi Arsin sehingga laporan warga tidak digubris.

Menurut Aman, saat ini Arsin sudah tidak ada di Desa Kohod dan mangkir dari panggilan pemeriksaan, baik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) maupun Kejaksaan Agung.

"Saat ini Arsin tidak diketahui keberadaannya, padahal proses hukum sedang berjalan," ujar dia.

Sementara itu, warga Kohod lainnya, Oman, mendukung upaya penegak hukum dalam pemeriksaan terhadap Arsin.

Warga Kohod, kata dia, akan membantu mencari Arsin jika ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

Oman menyebut, warga Kohod saat ini merasa dirugikan oleh tindakan yang dilakukan oleh Arsin.

Tindakan yang dimaksud, satu di antaranya adalah dugaan keterlibatan Arsin dalam pemasangan pagar laut di perairan Kohod.

Baca juga: Kuasa Hukum Tak Membantah Kades Kohod Arsin Punya Rubicon: Tapi Bukan Beli Cash, Itu Kredit

Arsin juga disebut mencatut nama warga dalam pembuatan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di lokasi pagar laut.

Sebelumnya, Kompas.com pernah menyambangi kediaman Arsin di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/1/2025).

Namun, Arsin tidak ada di rumah. Warga Kohod menyebut, Arsin sudah tidak tampak lagi di Kohod setelah berdebat dengan Menteri Nusron Wahid.

(Kompas.com)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved