Pagar Laut di Tangerang
Batuk dan Pilek Jadi Alasan Kades Kohod Arsin Menghilang, Sebut Dirinya Korban Buka Pelaku
Pasca menghilang, Arsin menjadi buronan warga. Ada 400 warga Dessa Kohod yang mencari Arsin. Warga merasa Arsin yang menjadi biang kerok kegaduhan
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
KORBAN BUKA PELAKU- Kades Kohod, Arsin bin Asip (tengah) akhirnya menampakkan diri, setelah disebut menghilang usai membuat kegaduhan dalam kasus pagar laut di pesisir Tangerang, Jumat (14/2/2025). Arsin mengaku sakit sehingga lama tidak muncul di publik. (TribunTangerang/Nurmahadi).
Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, PAKUHAJI- Setelah lama menghilang, Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin bin Asip akhirnya muncul ke publi.
Netizen sempat bertanya-tanya kemana gerangan Arsin menghilang. Pasalnya Arsin tidak terlihat saat Bareskrim menggeledah kantor dan rumahnya.
Selain itu pengacaranya, Yunihar juga mengaku kebingungan dan sedang mencari keberadaan Arsin.
Pasca menghilang, Arsin menjadi buronan warga. Ada 400 warga Dessa Kohod yang mencari Arsin.
Warga merasa Arsin yang menjadi biang kerok kegaduhan Pagar Laut di Tangerang. Arsin juga diduga sosok yang memalsukan tanda tangan warga sehingga terbit SHGU dan SHGB di Kabupaten Tangerang.
Setelah lama menghilang, Arsin menampakkan dirinya ke publik, pada Jumat (14/2/2025) sore.
Arsin langsung mengadakan konferensi pers di rumahnya Jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Arsin terlihat mengenakan baju muslim putih, peci hitam, dan sarung. Tak lupa dia juga tampak mengenakan jam tangan mewah berwarna emas.
Berbeda dengan saat dirinya menyambut kedatangan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid di Desa Kohod pada beberapa minggu lalu, raut wajahnya Arsin kini terlihat lesu.
Tak hanya terlihat lesu, Arsin juga terlihat batuk terus menerus saat konferensi pers berlangsung.
Dia tampak sering minum air putih saat konferensi pers, guna meredakan rasa gatal di tenggorokanya.
Atas hal itu pun membuat dirinya enggan menjawab pertanyaan dari awak media.
Menurut kuasa hukumnya, kondisi Arsin bin Asip sedang kurang sehat.
"Kondisinya (Arsin) kurang sehat, tentu ini karena proses yang beliau harus ikuti," kata Kuasa hukum Arsin, Yunihar.
Seusai konferensi pers, awak media juga mencoba untuk menghampiri Arsin dan berbincang dengannya.
Dalam momen itu, Arsin mengaku bahwa dirinya sedang tidak enak badan.
Baca juga: Kades Kohod Arsin Mengaku Korban dalam Kasus Pagar Laut, Sebut Ada Pelaku Utama, Siapa Mereka?
"Saya lagi kurang sehat, kemarin pas pemeriksaan di Bareskrim, sempat dikasih obat di sana," ujar Arsin.
Tak hanya itu, Arsin mengaku berat badannya turun hingga 10 kilogram. Akan tetapi turunnya berat badan itu bukan karena kasus pagar laut yang saat ini menyandungnya. Melainkan karena kelelahan.
"Ada sampai 10 kiloan tapi memang bukan karena pas selama kasus ini, dari sebelumnya memang sudah turun beran badan karena capek," ungkap Arsin.
Kendati begitu, Asrin mengaku tidak ada riwayat penyakit yang dialaminya. Hanya sakit demam dan batuk yang biasa dialami.
"Alhamdulillah enggak ada (riwayat penyakit berat) , hanya demam sama batuk," tuturnya.
Di samping itu, Arsin juga mengatakan segala kegaduhan yang terjadi di Desa Kohod tak pernah dia harapkan. Dia pun meminta maap kepada seluruh rakyat Indonesia, atas kegaduhan yang telah terjadi.
"Saya Arsin bin Asip secara pribadi maupun jabatan saya selaku Kepala Desa. Atas kegaduan yang terjadi di Desa Kohod, situasi tersebut tidaklah kami harapkan," kata dia kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).
"Pada kesempatan ini, dengan kerendahan hati saya ingin menyampaikan permohonan maap. Saya yang terdalam, khusus kepada warga Desa Kohod. Dan serta seluruh warga negara Indonesia," tambahnya.
Arsin juga mengaku bahwa dalam kasus ini dirinya turut menjadi korban dari perbuatan pihak lain.
Dia pun menilai, hal itu terjadi akibat dari ketidak hati-hatiannya dalam pelayanan publik di Desa Kohod.
"Bahwa saya juga adalah korban dari perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain. Tentunya ini terjadi akibat dari kekurangan pengetahuan dan ke tidak hati-hatian yang saya lakukan dalam pelayanan publik di Desa Kohod," ungkapnya.
Meski begitu, Arsin berjanji akan mengevaluasi kinerjanya, agar hal-hal buruk dalam pelayanan masyarakat di Desa Kohod tidak terulang lagi di kemudian hari.
Bukan Aktor tapi Korban
Kuasa hukum Kades Kohod, Arsin, yakni Yunihar menegaskan kliennya bukanlah aktor dari pemagaran laut dan penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di area pagar laut.
Dia menyebut, Arsin merupakan korban akibat kurangnya pengetahuan dalam birokrasi, dan terlalu percaya terhadap pihak ketiga.
"Faktanya klien kami sebagai Kepala Desa Kohod juga sebagai korban akibat kurangnya pengetahuan dalam birokrasi, dan terlalu percaya kepada pihak ketiga yang berinisial SP dan C," kata Yunihar kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).
Yunihar menjelaskan, pihak ketiga itu datang ke Desa Kohod pada pertengahan 2022.
Baca juga: Alasan Kades Kohod Arsin Baru Tampil ke Publik: Demam dan Batuk Hingga Berat Badan Turun 10 Kg
Mereka bertujuan untuk menawarkan dan mengurus peningkatan alas hak tanah berupa tanah garap milik sejumlah warga yang menjadi sertifikat.
"Klien kami tidak mengetahui secara detail dan tidak terlibat terhadap penerbitan SHM maupun SHGB, klien kami menduga itu semua dilakukan dan diurus oleh pihak ketiga tadi," jelas Yunihar.
Yunihar berharap, untuk mengedepankan asas praduga tidak bersalah sampai kemudian putusan pengadilan keluar.
Di samping itu, Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip akhirnya muncul ke permukaan, setelah namanya jadi perbincangan publik terkait kasus pagar laut di Pesisir Kabupaten Tangerang.
Sambil mengenakan peci hitam dan baju Muslim putih, Arsin menyebut segala kegaduhan yang terjadi di Desa Kohod tak pernah dia harapkan.
Dia pun meminta maap kepada seluruh rakyat Indonesia, atas kegaduhan yang telah terjadi.
"Saya Arsin bin Asip secara pribadi maupun jabatan saya selaku Kepala Desa. Atas kegaduan yang terjadi di Desa Kohod, situasi tersebut tidaklah kami harapkan," kata dia kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).
"Pada kesempatan ini, dengan kerendahan hati saya ingin menyampaikan permohonan maap. Saya yang terdalam, khusus kepada warga Desa Kohod. Dan serta seluruh warga negara Indonesia," tambahnya.
Arsin juga mengaku bahwa dalam kasus ini dirinya turut menjadi korban dari perbuatan pihak lain.
Dia pun menilai, hal itu terjadi akibat dari ketidak hati-hatiannya dalam pelayanan publik di Desa Kohod.
"Bahwa saya juga adalah korban dari perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain. Tentunya ini terjadi akibat dari kekurangan pengetahuan dan ke tidak hati-hatian yang saya lakukan dalam pelayanan publik di Desa Kohod," ungkapnya.
Meski begitu, Arsin berjanji akan mengevaluasi kinerjanya, agar hal-hal buruk dalam pelayanan masyarakat di Desa Kohod tidak terulang lagi di kemudian hari. (m41)
(m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Berita Terkait: #Pagar Laut di Tangerang
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Minta Polemik Penangguhan Penahanan Arsin Cs Ditanyakan ke Polisi |
![]() |
---|
Respons Kompolnas Soal Penangguhan Penahanan Kades Kohod Arsin di Kasus Pagar Laut Tangerang |
![]() |
---|
Warga Kohod Gelar Aksi usai Arsin 'Dibebaskan', Berharap Kejagung Usut Dugaan Tipikor Pagar Laut |
![]() |
---|
Alasan Bareskrim Polri Tangguhkan Penahanan Kades Kohod Arsin yang Bikin Warga Kecewa Berat |
![]() |
---|
Kecewa Kades Arsin 'Dibebaskan', Puluhan Warga Alar Jiban Gelar Pernyataan Sikap, Tuntut 6 Hal Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.