Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Soal Patung Penyu Rp 15 M di Sukabumi Berbahan Kardus

Video tersebut pun kini viral di media sosial hingga menjadi perbincangan, pasalnya disebut-sebut biaya pembuatan patung penyu itu bernilai Rp 15 M.

|
Editor: Joko Supriyanto
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
KEPALA DAERAH - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Kantor Bupati Karawang, Selasa (4/3/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan tanggapan perihal video viral patung penyu di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi yang ramai disebutkan terbuat dari kardus. 

"Sebetulnya Alun-alun Gadobangkong itu dibangun dalam kondisi bangunannya itu, desain bangunannya itu dalam kondisi hanya alun-alunnya, jadi alun-alun itu tidak dipersiapkan untuk berhadapan dengan ombak," kata Imran.

"Kalau bicara spesifikasi, itu sudah sesuai dengan spesifikasi, karena waktu itu Pak Ridwan Kamil mau membangun alun-alun itu konsepnya secara utuh," lanjut dia.

Menurut Imran, kala itu ia dihadapkan dengan dua pilihan, yakni untuk membangun pemecah ombak atau kawasan alun-alun terlebih dulu.

"Jadi di depannya itu ada pemecah ombaknya atau semacam penahan ombak, kayak gitu. Jadi kalau pemecah ombaknya itu dibangun, alun-alunnya itu tidak jadi dibangun. Makanya alun-alunnya itu dibangun lebih dulu," ujar Imran.

"Jadi alun-alun itu emang konsepnya bukan dipersiapkan untuk berhadapan dengan ombak, tapi berhadapan dengan pasir, karena kondisi waktu tim perencana itu survei, kondisi air laut itu sedang dalam surut," urai Imran.

Sehingga, kata Imran, pada saat itu tim perencana menyatakan desain tersebut aman. Namun, dalam perjalanannya, ombak menyapu bangunan alun-alun akibat terjadi banjir rob yang di luar dugaan kontraktor atau tim perencana pembangunan.

"Jadi kami melakukan pekerjaan itu sudah sesuai dengan desain perencana. Namun, pada saat pelaksanaan mungkin ada hal-hal yang sifatnya di luar perkiraan kita seperti bencana, ombak pasang, itu di luar perkiraan kami kontraktor, perencana, untuk mengantisipasi hal itu," ucap Imran.

"Jadi konsepnya itu harusnya dibuat dulu GT, namun anggarannya tidak cukup kalau dibuat GT. Jadi kalau GT-nya dibangun, alun-alunnya tidak jadi. Seperti itulah kira-kira konsepnya, jadi kalau berkaitan dengan spesifikasi itu sudah sesuai spek," imbuh Imran.

(Tribunjabar.id/Kompas.com/Rheina, M Rizal Jalaludin)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved