Respons Prabowo Tahu Ada Produsen Nakal yang Kurangi Isi MinyaKita

Selain isinya yang sudah berkurang ternyata di beberapa tempat harga Minyakita juga dinaikkan dari harga normal

Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
ISI MINYAKITA DIKURANGI: Perusahaan minyak ilegal di Desa Jambu Karya, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, melakukan manipulasi takaran MinyaKita yang ada, sekitar 13 ton dalam pengurangan volumenya, Rabu (12/3/2025). Wadirreskrimum Polda Banten, AKBP Wiwin Setiawan menyebut terbongkarnya praktik curang tersebut, diawali oleh adanya atensi soal pengawasan produk dan distributor MinyaKita. (Tribuntangerang.com/Nurmahadi) 

TRIBUN TANGERANG.COM- Sebanyak tiga produsen mengurangi isi Minyakita sehingga membuat konsumen merugi.

Isi minyak kita disunat dari seharusnya 1 liter (1.000 mililiter) menjadi sekitar 750 hingga 800 mililiter.

Hal itu tentu saja membuat masyarakat mengalami kerugian secara materi.

Selain isinya yang sudah berkurang ternyata di beberapa tempat harga Minyakita juga dinaikkan dari harga normal.

Artinya konusmen di Indonesia mengalami dua kerugian.  Pertama takaran yang berkurang dan kedua harga yang dinaikkan.

Merespons hal itu, Prabowo disebut bereaksi keras. Presiden Prabowo disebut marah atas aksi produsen curang yang mengurangi takaran Minyakita.

Marahnya Prabowo terhadap produsen MinyaKita dibeberkan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat membahas Minyakita usai bertemu Prabowo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

"Ya gimana, masak enggak marah ya kan. Orang rakyat banyak di...yang marah itu enggak hanya Presiden, kita juga semua marah, kan," kata Sudaryono, pada Rabu.

Baca juga: MinyaKita yang Dikurangi Takarannya dari Pabrik Ilegal di Kabupaten Tangerang Diedarkan ke Serang

Sudaryono mengungkapkan, Prabowo juga berpesan agar jangan ada lagi siapapun yang menari-nari di atas kepentingan dan penderitaan rakyat.

Kepala Negara tidak ingin ada pihak-pihak yang mengambil untung sesaat melalui pengorbanan rakyat.

"Maksudnya begini, jangan sampai hanya ingin untung sesaat, kemudian rakyat yang banyak dikorbankan. Kayak ngurangi timbangan, ngurangi kualitas, ngurangi volume, itu kan sudah jelas kejahatan lah, ya," ucap dia.

Ia lantas mengutip salah satu ayat Al-Quran, yakni Surat Al-Mutaffifin (orang-orang yang curang).

Ayat tersebut menyiratkan bahwa orang-orang yang curang akan mendapat balasan masuk neraka.

"Ngurangi timbangan itu neraka ancamannya, tapi selain ancaman neraka kalau sudah nanti di akhirat masuk neraka, juga akan ditindak tegas (di dunia)," ujar Sudaryono.

Ia menyatakan, Prabowo ingin rakyat mendapatkan kualitas produk dan pelayanan jasa yang baik dengan jumlah yang semestinya.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved