Patung Biawak di Wonosobo Tuai Sorotan, Netizen Bandingkan Patung Penyu Sukabumi Rp 15 M

Baru-baru ini patung Biawak yang terletak di Jalan Raya Nasional Ajibarang-Secang, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo menuai sorotan.

Editor: Joko Supriyanto
TribunJateng/Imah dan Facebook
VIRAL MEDSOS - Viral di media sosial tugu Biawak di Wonosobo dibandingkan dengan tugu kura-kura atau patung penyu di Sukabumi, Jawa Barat. (TribunJateng/Imah dan Facebook) 

Tampak secara kasat mata patung biawak berwarna hitam dengan corak kuning sedang merayap di sebuah batu dengan lidah yang menjulur keluar dan menoleh ke arah kiri.

Sebetulnya pengerjaan tugu ini masih belum selesai sepenuhnya, masih harus dilakukan penyelesaian akhir seperti penambahan taman dan bangku-bangku untuk menambah keindahan. 

Meskipun begitu tugu ini berhasil menarik perhatian masyarakat.

Tidak sedikit pengguna jalan yang sengaja berhenti untuk berfoto dan mengabadikan gambar Tugu Krasak Menyawak ini.

"Peletakan batu pertama di tanggal 3 Februari 2025 dan selesai tepat satu setengah bulan. Tapi rencananya akan ada penambahan lainnya," imbuhnya.

Pakai dana desa Rp 50 juta?

Selain bentuk patungnya yang dipuji, banyak beredar luas terkait anggaran pembuatannya yang diisukan menggunakan anggaran dana desa senilai Rp 50 juta.

Mengklarifikasi hal tersebut, Kepala Desa Krasak, Supinah menuturkan kabar tersebut tidaklah benar.

"Saya klarifikasi itu bukan dari anggran desa, itu dari anggaran CSR dari kabupaten dan dibantu swadaya dari masyarakat seperti gotong-royongnya dan konsumsi selama pembangunannya," ucapnya saat ditemui TribunJateng.com di kantor desa setempat.

Sementara itu di tempat yang berbeda Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat juga menyampaikan terkait dengan anggaran pembuatan tugu tersebut juga bukan berasal dari APBD kabupaten melainkan bantuan dari BUMD di Kabupaten Wonosobo.

"Kita coba wujudkan keinginan masyarakat. Pemerintah daerah kan enggak punya duit. Kami terus terang tidak anggarkan lewat APBD. Justru kami mencoba memantik, menyentuh teman-teman BUMD, yuk gotong royong, kemudian itu bisa terealisasi," ucapnya.

Bupati mengapresiasi betul hasil tugu biawak yang dibangun mendapatkan perhatian positif dari masyarakat luas dan dapat mengangkat nama Wonosobo

Tidak hanya itu ia juga berterima kasih kepada seniman asli Wonosobo Arianto yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga untuk membuat karya yang luar biasa ini.

"Kami percayakan kepada Mas Ari, saya percaya beliau bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginan masyarakat dan pemerintah kabupaten. Termasuk lukisan bupati-bupati di pendopo ini semua produknya Mas Ari, dan bagus-bagus," tuturnya.

Sosok pematung Tugu Biawak

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved