Berita Jakarta

13 Ribu Lebih Personel Gabungan Diturunkan untuk Pengamanan May Day 2025 di Jakarta

Pada pengamanan kali ini, ada sebanyak 13.252 personel gabungan, terdiri atas 9.591 personel Polri, 3.385 personel TNI, dan 276 personel dari pemda.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Joko Supriyanto
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ilustrasi - Ribuan buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di Jakarta tahun 2016. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, memimpin langsung Apel Kesiapan Pasukan dalam rangka pengamanan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun 2025 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

Dalam sambutannya, ia menekankan kepada para personel bahwa May Day merupakan momentum penting bagi para pekerja untuk menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan hak-haknya.

Namun demikian, peringatan May Day juga memiliki potensi kerawanan, baik dari aspek keterlibatan massa, lalu lintas, hingga keamanan nasional.

"Oleh karena itu, kesiapan pengamanan yang optimal dalam kegiatan pengamanan ini menjadi prioritas utama," ujar Karyoto, Selasa.

Pada pengamanan kali ini, ada sebanyak 13.252 personel gabungan, terdiri atas 9.591 personel Polri, 3.385 personel TNI, dan 276 personel dari unsur pemerintah daerah (Pemda).

"Perlu saya tegaskan, Jakarta adalah barometer nasional. Setiap peristiwa yang terjadi di Jakarta akan menjadi sorotan publik, baik nasional maupun internasional," katanya. 

"Bahkan, dapat memicu efek domino ke wilayah lain. Maka dari itu, kita tidak boleh lengah, sekecil apa pun potensi gangguan harus diantisipasi," sambung dia.

Berdasarkan hasil deteksi dini, kegiatan May Day tahun ini terbagi menjadi dua bentuk kegiatan utama, yaitu pesta rakyat dan hiburan di kawasan Monas yang diperkirakan melibatkan hingga 200.000 peserta.

Lalu aksi unjuk rasa dari kelompok tertentu yang menyampaikan aspirasi spesifik dan berpotensi menimbulkan eskalasi bila tidak dikendalikan secara tepat.

"Pengamanan May Day tahun ini menghadirkan tantangan kompleks, karena pergerakan massa tidak hanya terkonsentrasi di Jakarta, tetapi juga melibatkan wilayah penyangga seperti Banten dan Jawa Barat," kata Karyoto. 

Oleh karena itu, koordinasi lintas wilayah, soliditas antarinstansi, dan kesiapan individu sangat menentukan keberhasilan pengamanan.

Beberapa penekanan yang harus diperhatikan seluruh personel di lapangan adalah laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, profesionalisme, dan pendekatan humanis.

"Berikan pelayanan terbaik, jaga citra institusi, dan hindari tindakan yang bisa memicu ketegangan," ucap dia.

Kemudian optimalkan fungsi intelijen, yakni deteksi setiap potensi kerawanan sejak dini dan laporkan setiap perkembangan untuk ditindaklanjuti secara cepat dan tepat.

Kelola arus lalu lintas secara efektif, yaitu pastikan rekayasa lalu lintas berjalan baik, agar mobilitas masyarakat tidak terganggu oleh konsentrasi massa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved