Makan Bergizi Gratis

4 Fakta Sebanyak 4.075 Siswa dari 18 Sekolah di Tangsel Dapat MBG Bahan Mentah Meski Dibantah BGN

Makan Bergizi Gratis di 18 sekolah di Tangsel berganti dengan pemberian bahan mentah. Hal itu bikin geger warga Tangsel.

Editor: Joseph Wesly
(HO/Net)
MBG BAHAN MENTAH- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur membagikan bahan pangan mentah. Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur, A. Basiro mengungkapan bahwa MBG bahan mentah tersebut dibagikan karena siswa libur sekolah. (HO/Net) 

Saat ini BGN sedang menyusun petunjuk teknis (juknis) penyelenggaraan program MBG selama masa libur sekolah.

Dalam proses tersebut, BGN meminta ke seluruh Kepala SPPG untuk berkomunikasi langsung dengan siswa dan guru terkait kemungkinan kehadiran mereka di sekolah selama libur.

"BGN telah meminta semua Kepala SPPG untuk bertanya ke para siswa dan guru, berapa kali dalam seminggu bisa hadir di sekolah," kata Dadan.

Apalagi para siswa masih memungkinkan untuk hadir ke sekolah, maka program MBG tetap bisa dilanjutkan.

Namun, apabila tidak memungkinkan, maka program MBG akan dialokasikan ke kelompok rentan lainnya, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

"Disesuaikan kondisi lapangan dan kebutuhan, perintah belum keluar," ucap Dadan.

3. Yayasan Mengakui

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), mengakui pihaknya membagikan MBG dalam bentuk bahan mentah ke para siswa.  

Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur, A Basiro mengatakan, MBG diberikan dalam bahan mentah karena siswa sedang libur, atau menjalani class meeting, atau ujian.   

"Terkait menu MBG di SPPG Kota Tangerang Selatan-Cempaka Putih yang viral, beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama," kata Basiro kepada Kompas.com, Rabu (18/6/2025). 

Basiro menyebut, paket MBG harus tetap disampaikan meskipun kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang tidak berlangsung seperti biasa. 

"Arahan dari pusat untuk tetap memberikan paket makanan, bisa seperti Ramadan kemarin dengan kreativitas masing-masing Kepala SPPG dan ahli gizi," ujar dia.  

Meski demikian, Basiro menjelaskan, pihaknya tidak menggunakan makanan kemasan. 

Hal ini untuk menghindari penggunaan bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan, serta meminimalisir konsumsi ultra-processed food. 

Menurut Basiro, pihaknya memberikan makanan real food yang lebih sehat dan alami. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved