Diplomat Muda Tewas

Kriminolog UI Andrianus Meliala Duga Arya Daru Minum Obat Tidur sebelum Lakban Kepala sehingga Tewas

Pintu dikunci dari dalam, sidik jari di lakban hingga tidak ada benda hilang membuat dugaan semakin kuat akan adanya tindakan bunuh diri

Editor: Joseph Wesly
Dok. Pribadi Arya Daru
WAJAH DILAKBAN- Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Foto ini diunggah di media sosialnya pada 4 Februari 2024. Arya Daru diduga minum obat tidur kemudian lakban kepala sehingga tewas di indekos di Menteng pada Selasa (8/7/2025) pagi. (Dok. Pribadi Arya Daru) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Tewasnya Diplomat Muda Kemenlu Arya Daru Pangayunan diduga karena bunuh diri.

Fakta-fakta yang ditemukan di lapangan oleh polisi membuat dugaan tersebut semakin kuat.

Pintu dikunci dari dalam, sidik jari di lakban hingga tidak ada benda hilang membuat dugaan semakin kuat akan adanya tindakan bunuh diri.

Tidak adanya orag masuk ke dalam kamar korban hingga CCTV yang tidak merekam adanya orang lain di sekitar kos korban juga menambah indikasi bunuh diri tersebut.

Hal itu diutarakan oleh Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala.

Dia menduga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, memang mengakhiri hidupnya.

Alasannya, Adrianus menyebut hal itu bisa dilihat dari hasil penyelidikan sementara polisi  tidak adanya tanda kekerasan di tubuh korban dan pintu kamar dalam kondisi terkunci dari dalam.

Baca juga: Kriminolog Sebut Ada Dugaan Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan Tewas karena Bunuh Diri

"Kalau dari analisis terhadap lingkungan dari almarhum, saya lebih meyakini salah satu tindakan bunuh diri mengingat tidak ada pihak lain yang masuk atau keluar saat-saat yang bersangkutan itu meninggal," katanya dikutip dari program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Rabu (9/7/2025).

Namun, Adrianus mengungkapkan penyebab pasti terkait tewasnya Arya baru bisa dipastikan berdasarkan hasil uji forensik yang kini tengah dilakukan pihak kepolisian.

Dia mengaku masih menunggu hasil toksikologi pasca dilakukannya autopsi terhadap jenazah Arya.

Pasalnya, sebelum tewas, polisi menyebut Arya sempat makan malam pada Senin (7/7/2025) atau sehari sebelum jasadnya ditemukan.

"Tentu masih ada beberapa clue yang kelihatannya akan diperoleh dari pemeriksaan forensik, khususnya kedokteran forensik, juga kemudian bisa dilakukan pemeriksaan toksikologi forensik karena yang bersangkutan sempat memakan sesuatu sebelum diketahui meninggal," jelas Adrianus.

Dia menilai indikasi penyebab tewasnya Arya akibat mengakhiri hidup semakin menguat ketika pada lakban yang melilit kepala korban, hanya ditemukan sidik jari sosok berusia 39 tahun tersebut.

Menurutnya Arya melilitkan lakban ke kepala demi menutupi jalur pernafasan.

"Dalam penyelidikan polisi, sidik jari yang tertinggal (di lakban) hanya sidik jari almarhum. Artinya bisa diduga almarhum yang melakban diri sendiri."

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved