Program Wilayah Bebas Macet di Kota Tangerang Dipetakan, Polisi Rekayasa Lalin di Jalan Raya Bayur

Kami melaksanakan giat Operasi Patuh Jaya di trouble spot dan kami sudah menyimpulkan beberapa pola-pola yang harus dilakukan

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
(TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)
KAWASAN BEBAS MACET- Satuan Lalu Lintas atau Satlantas Polres Metro Tangerang Kota mulai melaksanakan analisa dan pemetaan wilayah dalam mewujudkan program Kawasan Bebas Macet (KBM) di Kota Tangerang, Jumat (18/7/2025). Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com, lokasi pertama yang disasar ialah Jalan Raya Bayur yang menjadi jalur penghubung pengendara yang hendak melintas dari Kota Tangerang menuju Kabupaten Tangerang. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro) 
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Satuan Lalu Lintas atau Satlantas Polres Metro Tangerang Kota mulai melaksanakan analisa dan pemetaan wilayah dalam mewujudkan program Kawasan Bebas Macet (KBM) di Kota Tangerang.
Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com, lokasi pertama yang disasar ialah Jalan Raya Bayur yang menjadi jalur penghubung pengendara yang hendak melintas dari Kota Tangerang menuju Kabupaten Tangerang.
Sebelum terjun ke ruas jalan yang terhambat kemacetan, apel gelar pasukan digelar lebih dulu yang diikuti oleh sebanyak 50 personel kepolisian dengan dipimpin oleh Kasatlantas Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Nopta Histaris Suzan.
Kemudian seluruh anggota diberi penjelasan akan beragam alasan penyebab terjadinya kemacetan pada ruas jalur arteri itu dengan menggambar denah sederhana serta lokasi simpul-simpul kemacetan.
Setelah diberi arahan, puluhan personil kepolisian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk dilakukan penempatan mulai dari jalur yang ada di Kota Tangerang hingga persimpangan menuju Kabupaten Tangerang.
Adapun pelaksanaan tahap pertama program wilayah bebas macet dicanangkan bertepatan dengan Operasi Patuh Jaya hingga Minggu (27/7/2025) mendatang. 
"Kami melaksanakan giat Operasi Patuh Jaya di trouble spot dan kami sudah menyimpulkan beberapa pola-pola yang harus dilakukan agar melancarkan arus lalu lintas," ujar Nopta kepada TribunTangerang.com, Jumat (18/7/2025).
Nopta menjelaskan, upaya yang dilakukan pihaknya dalam menangani kemacetan ialah melakukan rekayasa lalu lintas.
Selain itu sejumlah persimpangan yang menjadi penyebab kemacetan dilakukan penerapan sistem buka tutup melihat situasi kepadatan pengendara.
Pasalnya salah satu penyebab kemacetan panjang yang terjadi pada ruas jalur tersebut ialah tingginya volume kendaraan yang melintas, disertai banyaknya persimpangan jalan 
"Pertama kami memberikan pembatas atau barier yang ada di jembatan biru supaya tidak ada crosing kendaraan roda dua atau roda empat melewati jalur itu," kata dia.
"Lalu dari arah Sepatan sampai ke Kota Tangerang kami lakukan bergantian arah, kalau pagi harus dibelokan ke kiri, kalau sore kami belokan ke kanan yang jelas kami akan terus berupaya supaya ruas jalan ini menjadi kawasan bebas macet," imbuhnya.
Nopta mengatakan, seluruh personel Satlantas Polres Metro Tangerang Kota akan disebar untuk menjaga arus lalu lintas mulai pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB. 
Pasalnya jalur tersebut kerap dikeluhkan masyarakat lantaran kondisi kemacetan parah yang terjadi saat jam kerja dan juga jam pulang kerja setiap harinya.
Ia pun menegaskan komitmennya setiap hari agar mengerahkan personilnya untuk mengatur arus lalulintas khususnya pada jam padat aktivitas masyarakat.
"Seluruh anggota sudah disebar dan ditempatkan pada posisinya masing-masing untuk memantau, membaca dan menyimpulkan apa penyebab kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Bayur," ucapnya.
"Jika bisa langsung didapati solusinya, tentu anggota akan bergerak mengambil keputusan agar kemacetan bisa langsung terurai dan masyarakat dapat melintas dengan lancar," paparnya.
Adapun lima ruas jalur arteri di Kota Tangerang dicanangkan menjadi Kawasan Bebas Macet atau KBM oleh Satlantas Polres Metro Tangerang Kota.
Lima jalur yang masuk dalam program KBM ialah Jalan Raya Daan Mogot, Jalan Lio Baru, Jalan KH Hasyim Ashari, Jalan Maulana Hasanudin, serta Jalan Raya Bayur.
"Berdasarkan hasil kajian kami terdapat lima ruas jalan utama di Kota Tangerang yang kerap terjadi kemacetan karena mobilitas kendaraan yang tinggi," paparnya.
Ruas jalur pertama yang diprioritaskan untuk bebas macet ialah Jalan Raya Daan Mogot khususnya pada Kilometer (KM) 19, Kebun Besar, Batu Ceper, Kota Tangerang.
Pada jalan nasional itu titik kemacetan berada pada akses putaran balik atau u-turn yang lokasinya berada setelah Jembatan Ampera.
Kemudian untuk Jalan Maulana Hasanudin kemacetan panjang kerap terjadi pada perlintasan rel kereta atau tepatnya di depan Stasiun Poris.
"Kemacetan pada titik ini sebenarnya saling berkaitan, selain lokasinya berdekatan, juga menjadi jalur perlintasan masyarakat yang hendak beraktvitas ke Kota Tangerang ataupun menuju Jakarta Barat," ungkapnya.
Selanjutnya pada Jalan Lio Baru, konsentrasi penguraian kemacetan berada di pertigaan akses menuju Jalan Pembangunan 1, Kecamatan Batu Ceper.
Adapun titik utama yang akan diselesaikan masalah kemacetannya ialah di Jalan Raya Bayur yang menjadi salah satu jalur penghubung antara Kota Tangerang dengan Kabupaten Tangerang.
"Kemacetan yang terjadi di dua ruas jalan ini juga saling berkaitan yaitu menjadi perlintasan utama masyarakat yang tinggal di wilayah Cibodas, Periuk, Cadas, hingga Sepatan untuk bekerja menuju Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ)," paparnya.
"Khusus untuk ujung Jalan Lio Baru memang kondisi badan jalannya itu bottleneck ditambah lagi adanya pertigaan Jalan Pembangunan 1 membuat arus lalu lintas menjadi terhambat," sambungnya.
Sementara itu Jalan KH Hasyim Ashari yang masuk dalam program wilayah bebas macet ialah mulai dari perempatan menuju Jalan Jenderal Sudirman sampai dengan perempatan Lampu Merah Gondrong.
Pada ruas jalur tersebut kemacetan yang terjadi disebabkan banyaknya akses putaran balik (u-turn) yang dijaga oleh warga sekitar dalam mengarahkan kendaraan yang ingin berputar atau biasa disebut sebagai pak ogah.
Selain itu kepadatan arus lalu lintas juga kerap terjadi setelah melintasi kawasan wisata Danau Cipondoh lantaran banyaknya persimpangan menuju pemukiman masyarakat.
"Dalam menangani kemacetan pada jalur ini, kami akan menggandeng masyarakat bekerjasama dengan polisi untuk menjadi Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas)," terangnya.
"Masyarakat yang bersedia menjadi Supeltas akan diberikan arahan dan bimbingan dalam menghindari kemacetan saat berada di jalur yang memiliki akses putar balik arah," ucap dia.
Nopta menegaskan, pihaknya akan menerapkan program kawasan bebas macet tersebut secara berkala hingga satu tahun ke depan.
Pasalnya pihak kepolisian akan menerapkan metode yang berbeda di setiap titik kemacetan yang telah ditentukan dengan melibatkan peran Pemerintah Kota Tangerang.
"Gagasan ini kami mulai terapkan satu per satu di setiap ruas jalan yang telah ditentukan dengan target yakni Tahun 2026 mendatang kawasan bebas macet dapat terwujud di Kota Tangerang," tuturnya.
"Karena memang pola penanganan di setiap wilayah berbeda mulai dari penguatan personil di lapangan, perbaikan infrastruktur, hingga akhirnya meningkatkan kesadaran masyarakat," jelasnya. (m28)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved