Dokter Buka-bukaan Jelaskan Penyebab Meninggalnya Raya, Ternyata Bukan karena Cacingan

Sang ibu yang disebut menderita gangguan jiwa serta sang ayah yang terkena TBC membuat kondisi semakin tidak ideal bagi

Editor: Joseph Wesly
(shutterstock)
MENINGGAL BUKAN KARENA CACINGAN- Ilustrasi anak cacingan. Balita 3 tahun asal Sukabumi Raya ternyata tudak meninggal karena cacingan. Dokter sebut penyebabnya. (shutterstock) 

TRIBUN TANGERANG.COM, SUKABUMI- Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan kematian seorang balita asal Sukabumi bernama Raya.

Raya disebut meninggal setelah cacing pita menggerogoti tubuhnya.

Hobinya bermain di kandang ayam disebut memicu Raya tertular cacing.

Kondisi lingkungan yang tidak bersih juga membuat infeksi cacing semakin parah.

Sang ibu yang disebut menderita gangguan jiwa serta sang ayah yang terkena TBC membuat kondisi semakin tidak ideal bagi tumbuh kembangnya.

Setelah mendapatkan perawatan Raya meninggal dunia.

Meninggalnya Raya membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi marah besar.

Dia merasa warga sekitar tidak perdul dengan Raya sehingga meninggal karena cacingan parah.

Netizen ramai-ramai juga mengkritik perangkat desa hingga RT karena merasa bertanggungjawab dengan meninggalnya Raya.

Namun kini terungkap fakta baru soal penyebab kematian Raya.

Ternyata Raya bukan meninggal karena infeksi cacing.

Hal itu dikatakan dokter anak yang merawatnya sebelum sang balita meninggal.

Penyebab kematian Raya

Dokter yang menangani Raya, dr Sianne, Sp.A menjelaskan, bocah itu sudah dalam kondisi tidak sadar saat tiba di IGD.  

Berdasarkan keterangan keluarga, Raya sebelumnya mengalami demam tinggi dan penurunan kesadaran sejak sehari sebelum masuk rumah sakit.

Selama perawatan, tim medis menemukan adanya cacing gelang dewasa.

"Pemeriksaan radiologi toraks menunjukkan adanya TBC paru aktif dan pneumonia," kata Sianne dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Sementara, radiologi abdomen memperlihatkan cacing dalam jumlah banyak tanpa tanda sumbatan.

"CT scan kepala juga mengonfirmasi meningitis," lanjut dia. Baca juga: Berkaca dari Kasus Bocah di Sukabumi, Ini Ciri-ciri Anak Cacingan Dari temuan itu, penanganan medis dilakukan menyeluruh, mulai dari terapi anti-TB, antibiotik, koreksi elektrolit, obat untuk menjaga tekanan darah dan denyut jantung, hingga pemberian albendazole.

"Setelah obat cacing diberikan, pasien mengeluarkan cacing dalam jumlah banyak melalui buang air besar selama beberapa hari," ujarnya dikutip dari Kompas.com

Setelah segala cara pengobatan diupayakan, R meninggal dunia pada hari kesembilan perawatan, tepatnya pada Senin (21/7/2025) pukul 14.24 WIB.

Menurutnya, penyebab langsung kematian Raya adalah sepsis, dengan faktor malnutrisi berat kwashiorkor dan stunting, serta penyakit dasar meningitis TBC stadium 3.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved