TRIBUNTANGERANG, SUKA ASIH - Yahya, rela menempuh jarak becak puluhan kilometer, demi menafkahi keluarganya.
Yahya, biasa mangkal di Pasar Anyar, Kota Tangerang.
Pria kelahiran Karawang, Bekasi tahun 1968 ini, rela berangkat subuh dari rumahnya di Kampung Melayu, Jakarta Timur, demi mencari rezeki di Kota Tangerang.
Baca juga: ISU Reshuffle Kabinet Berembus Lagi, Enam Menteri Ini Dinilai Layak Diganti
Pekerjaan itu sangat menguras tenaga dan fisik. Namun, demi istri dan empat buah hatinya, hal itu setiap pagi ia lakukan.
Tak jauh berbeda dari tukang becak lainnya, Yahya mengaku hanya bisa bersabar dengan pandemi Covid-19 yang membuat pendapatannya anjlok.
"Sebelum pandemi lalu, uang Rp 100.000 masih bisa saya bawa pulang."
Baca juga: Tak Bahas Capres dengan Gerindra, Sekjen PDIP: Karena untuk Jadi Pemimpin Ada Campur Tangan Tuhan
"Kalau sekarang, boro-boro biaya sekolah anak, untuk makan saja susah," ungkapnya kepada TribunTangerang, saat ditemui tak jauh dari Stadion Benteng Taruna, Kota Tangerang, Selasa (24/8/2021).
Yahya berkisah, rata-rata per hari dirinya hanya mampu mengumpulkan uang sekira Rp 30.000.
Uang tersebut pun belum termasuk biaya makan dan ongkos saat naik angkot ke Jakarta.
Baca juga: Hampir Suntikkan 100 Juta Dosis, Menkes Yakin Vaksinasi Covid-19 Indonesia Bisa Susul Inggris-Turki
Tak jarang ia berusaha seirit mungkin agar tetap bisa membawa uang yang tak seberapa ke rumah.
Terkadang, ia menunggu sampai malam hanya untuk mendapat penumpang.
Baginya, asalkan ada uang yang bisa dibawa pulang.
Baca juga: 80,7 Juta Vaksin Covid-19 Tiba Bulan Depan, Cukup untuk Suntik 2 Juta Orang per Hari
"Untungnya anak saya tiga sudah lulus SMK, satu sudah kerja, dua lagi mencari kerja."
"Sisa satu lagi nih, yang masih sekolah dasar, kelas V," sambungnya.
Demi bertahan hidup, selain mengirit semua kebutuhan, untuk keperluan beli beras, ia terbantu pula dari penghasilan anak pertama.
Baca juga: Belum Semua Buruh Divaksin Covid-19, KSPI Tolak Pabrik Beroperasi Penuh Tanpa Pembatasan
Meski hanya serba seadanya, ia enggan berputus asa.
Pernah satu waktu, ia dan istri terpaksa menjual anting anaknya hanya untuk memperbaiki mesin pompa air di rumahnya.
"Air kan penting ya, buat mandi dan kebutuhan lainnya."
Baca juga: Warna Dasar TNKB Bakal Diubah Jadi Putih, Tilang Pakai Kamera ETLE Bakal Lebih Mudah
"Jadi itu satu-satunya anting anak yang dipunya terpaksa dijual," bebernya.
Yahya mengaku belum mendapat bantuan sosial sejak tinggal di Kampung Melayu.
Ia hanya mendapat bantuan dari para dermawan yang kerap melintas dan membagikan sembako kepada tukang becak, termasuk dirinya.
Baca juga: Luhut: Beberapa Hari ke Depan Tren Kasus Positif Covid-19 dan Kematian Bakal Naik
Ia pun berharap agar kondisi segera berubah, aktivitas warga bisa normal lagi, sehingga pendapatannya bisa kembali seperti dulu kala.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 273.750 orang per 24 Agustus 2021, dan sebanyak 128.252 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 24 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 846.900 (21.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 675.840 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 464.219 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 375.165 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 146.989 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 145.863 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 127.397 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 120.491 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 103.508 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 102.167 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 90.717 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 84.750 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 63.743 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 57.494 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 57.075 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 51.522 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 45.184 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 45.040 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 42.295 (1.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 40.114 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 34.346 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 31.544 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 31.334 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 30.659 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 30.497 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 27.148 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 24.954 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.078 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 21.901 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.329 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.232 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.517 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.243 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 10.911 (0.3%). (*)