Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi di Unis Tangerang itu akan kembali menghuni tempat kos bulan depan.
"Sekarang balik lagi ngekos, kan bulan depan sudah masuk kuliah. Baru balik ke Tangerang lagi dari rumah di Lampung," tutur Khoir.
Dia menyewa kos seharga Rp 700.000 per bulan.
Namun ketika kuliah online, dia membawa barang-barang dari tempat kos lalu dititipkan ke rumah saudaranya.
"Kemarin selama kuliah online saya terpaksa berhenti ngekos. Barangnya dipindahin ke rumah saudara di Modernland Tangerang. Kan sayang tidak ditempati tapi harus bayar kosan," kata Khoir.
Baca juga: Para Mahasiswi Rela Bayar Kosan untuk 3 Bulan Meski Belajar Secara Online di Rumah
Kos kosong
Selama pandemi Covid-19 ini banyak tempat kos tak terisi. Salah satunya yakni tempat kos milik Sukma (48) di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ini.
Tempat kosnya itu terdiri atas 2 lantai. Setiap lantai ada 14 kamar. Total ada 24 kamar kos.
Setiap kamar kos berukuran 3 × 3 meter, fasilitas tempat tidur, lemari dan kamar mandi dalam.
"Selama pandemi ini memang banyak yang keluar. Kamar kosong sekitar 50 persen," kata Sukma saat ditemui di kediamannya.
"Kemarin juga ada 1 mahasiswi yang keluar tidak melanjutkan sewa kosannya," ujarnya.
Dia mengatakan, penghuni tempat kosnya kebanyakan pekerja dan mahasiswa karena lokasinya strategis di pusat Kota Tangerang.
Harga sewa di kosannya ini per bulan dikenai tarif Rp 750.000. Sebelum pandemi Covid-19, tempat kos selalu penuh terisi.
"Untuk biaya perawatan ya paling perbaiki genting atau tembok yang rusak. Dalam sebulan juga saya kasih upah ke yang jaga kosan," ujar Sukma.
"Upahnya itu tiap kamar dikasih Rp 30.000 ke yang jaga. Kalau ada yang masuk dia saya kasih Rp 50.000. Memang agak susah sekarang-sekarang karena pandemi," ujarnya.