Pilpres 2024

Surya Paloh Ingin Partai NasDem Gelar Konvensi Capres 2024 Jika Sudah Punya Mitra Koalisi

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kongres Partai NasDem mengamanatkan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menggelar konvensi pada 2022.

Hal itu ia ungkapkan saat perayaan HUT ke-9 NasDem secara virtual, Jakarta, Rabu (11/11/2020).

Menurut Paloh, konvensi capres merupakan wujud keterbukaan Partai NasDem bagi warga bangsa yang berada di luar partai politik.

Namun, memiliki kapasitas dan kualitas menjadi pemimpin negara.

Baca juga: Jumlah Zona Merah Covid-19 Bertambah Lagi, Satgas: Pemda dan Masyarakatnya Benar-benar Lengah!

"Konvensi juga menjadi wujud modernisasi berbagai pemikiran dan pandangan politik yang berbeda-beda melalui mekanisme kontestasi."

"Dengan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi," paparnya.

"Konvensi berefek secara positif bagi penguatan kelembagaan partai sebagai ruang, dan basis rekrutmen kepemimpinan nasional," sambung Paloh.

Baca juga: DAFTAR Terbaru 20 Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Semuanya di Indonesia Timur

Di sisi lain, Paloh menyebut Partai NasDem sudah membangun infrastruktur sebagai partai yang modern, partai yang melek dan mengikuti perkembangan zaman.

"Partai Nasdem ingin mewujudkan partai yang inklusif, yang bisa menerima berbagai pemikiran dan pandangan politik dari berbagai kalangan," paparnya.

Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selama hari jadi Partai NasDem yang ke-9 secara virtual, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Prajurit TNI AD yang Bilang Kami Bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab Bakal Kena Sanksi

Presiden mengucapkan selamat kepada NasDem yang kini menjadi partai besar.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-9 kepada keluarga besar Partai Nasdem."

"Dan sekaligus selamat menjadi partai besar yang disegani," ucap Presiden.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor Melandai, Cuma Ada 10 Pasien Baru pada 10 November 2020

Menurut Jokowi, seluruh rakyat Indonesia ingat dengan semangat dasar Partai NasDem, yaitu restorasi Indonesia.

Semangat tersebut, yakni semangat pemulihan dari semua masalah.

Dan, semangat perbaikan untuk mencapai Indonesia maju yang dicita-citakan."

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Indonesia Naik 8,2 Persen, Pekan Lalu Terjadi Penurunan Semu karena Hal Ini

Semangat itulah yang ada dalam pemerintah sekarang ini."

"Semangat itulah yang melandasi kerja kita selama ini."

"Termasuk dalam menghadapi banyak tantangan akibat pandemi Covid yang melanda dunia sekarang ini," tutur Presiden.

Baca juga: Rizieq Shihab Mengaku Punya Perjanjian dengan BIN, Bakal Ia Buka Kalau Darurat

Dalam pidatonya, Presiden mengatakan pandemi Covid-19 bukan hanya mengakibatkan permasalahan kesehatan di seluruh dunia.

Pandemi juga mengakibatkan permasalahan ekonomi yang sangat-sangat rumit.

Di antaranya, pengangguran meningkat jadi 6,9 juta, dan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun 2020 menjadi minus 5, 32 persen.

Baca juga: Gatot Nurmantyo Tak Hadir di Istana, Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Dikembalikan ke Negara

"Hal ini merupakan pukulan yang berat terhadap perekonomian nasional kita yang membutuhkan kerja-kerja yang tidak biasa."

"Yang membutuhkan cara kerja yang luar biasa," ucapnya.

Presiden bersyukur memasuki kuartal ketiga 2020, perekonomian Indonesia sudah mulai pulih dan bangkit.

Baca juga: DAFTAR Lengkap Penerima Tanda Kehormatan dan Bintang 2020 dari Jokowi, Gatot Nurmantyo Absen

Pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal ketiga, tumbuh menjadi minus 3,49 persen year on year.

"Artinya sudah mengalami peningkatan, pertumbuhan ekonomi 1,83 persen di kuartal ketiga dibandingkan kuartal yang kedua," bebernya.

Meskipun demikian, Presiden meminta agar kerja keras terus dilakukan, agar perekonomian semakin bangkit.

Baca juga: Sudah 73 Warga Kabupaten Karawang Meninggal Akibat Covid-19, Muncul Klaster Komunitas Tari

Terutama, meningkatkan pemberdayaan UMKM sehingga mampu bersaing secara global.

"Kita tidak boleh puas dengan gejala positif ini."

"Kita harus bekerja keras untuk membuka lapangan kerja."

"Bekerja keras meningkatkan UMKM secara besar besaran yang mampu bersaing di pasar global," beber Jokowi. (Fransiskus Adhiyuda)