Hiburan

Vision+ Bahas Stigma dan Mitos di Masyarakat dalam Bentuk Film Dokumenter

Penulis: Arie Puji Waluyo
Editor: Intan UngalingDian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vision+ meluncurkan tayangan terbaru yang mengangkat tentang stigma, mitos, dan tabu yang berlaku di masyarakat. Tontonan ini dalam bentuk wawancana narasumber dan film.

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Vision+ meluncurkan kembali karya original series bekerja sama dengan Creativox.

Tontonan itu berupa Video On Demand (VOD) berjudul Katanya.

Katanya membahas tentang mitos, stigma, dan hal-hal tabu yang masih berlaku di masyarakat.

Original series Vision+ Katanya berupa serial dokumenter bersifat netral.

Tayangan tersebut tidak berpihak sebagai pendukung dan penentang stigma, atau mitos, melainkan sebagai informasi untuk masyarakat.

Original Series Katanya dibintangi Ben Sihombing. Musisi tersebut nantinya menjadi host yang akan mengajak penonton untuk menyaksikan wawancara dan penjelasan tokoh masyarakat. 

"Paling seru adalah episode Maghrib, karena produksinya sangat personal," kata Ben Sihombing, dalam jumpa pers virtual, Selasa (15/3/2022). 

Baca juga: Mitos-mitos Seputar Tahun Baru Imlek, dari Monster hingga Pakaian Dalam Merah

Baca juga: Mitos Seputar Kolesterol, Berat Badan Ideal Tetap Bisa Diserang Kolesterol Jahat

Dia mengatakan, Maghrib bercerita tentang dirinya yang memiliki nenek berusianya sekitar 80-an.

Menurut dia, omanya sedang keluar rumah,  ke pasar dan mengalami kecelakaan ditabrak kereta. 

"Jika kita tanya, masih ingat dengan detail mengapa bisa mengalami kecelakaan, dia tidak tahu dan tidak ingat," ucap Ben Sihombing. 

Sementara itu, Managing Director Vision+, Clarissa Tanoesoedibjo mengatakan, stigma masyarakat yang tak bisa dijelaskan sederhana, masih menjadi fenomena sampai detik ini. 

"Hal ini menarik dan seru untuk diangkat menjadi original series, karena kerap kali dirasakan oleh semua kalangan masyarakat," kata Clarissa Tanoesoedibjo. 

Clarissa berharap, original series Katanya dapat menjadi wadah untuk mengetahui budaya masyarakat Indonesia lebih dalam. 

"Serta meningkatkan minat masyarakat untuk menonton berbagai konten berkualitas lainnya di Vision+," ujar Clarissa Tanoesoedibjo. 

Baca juga: Hercules Tepis Stigma Kehadirannya di Perumda Pasar Jaya sebagai Staf Ahli untuk Cari Nafkah

Ben Mulia, CEO dari Cretivox Broadcasting Network menambahkan, kerjasama ini memberikan kesempatan membuat tayangan yang dapat memberi dampak ke masyarakat. 

Halaman
12