Kecelakaan

Galang Dana, Sugianti dan Mulyana Rela Berdiri di Palang Pintu Perlintasan Silebu

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi Sugianti, Emak-Emak di Silebu Minta Sumbangan dari Pengendara yang Melintas, Bantu Penjaga Palang Pintu Kereta, Minggu (31/7/2022)

Di saat itu juga, para pengendara yang hendak melintas kemudian berhenti sekira 2 meter dari rel perlintasan, lantaran telah dihimbau untuk berhenti dengan tulisan 'STOP' menggunakan cat putih.

Baca juga: Suara Musik yang Keras Bikin Sopir Odong-odong Tak Mendengar Peringatan Warga Akan Adanya Kereta

Salah seorang emak-emak yang melakukan aksi tersebut, Sugianti mengaku, meminta sumbangan suka rela dari pengendara yang melintas untuk membantu penjaga palang pintu perlintasan yang berjumlah empat orang.

"Enggak ada maksud apa-apa, cuma niat membantu penjaganya karena kasihan mereka enggak digaji," ujar Sugianti kepada Tribuntangerang.com.

"Karena kalau kardusnya ditaro doang, ga bakal ada yang melihat, makanya kita bantu sambil berdiri, Alhamdulillah ada aja yang ngasih," imbuhnya.

Lebih lanjut penjaga palang pintu kereta Mulyana Soleh (32) mengatakan, tidak ada patokan besaran nilai sumbangan bagi pengendara yang melintas.

Nantinya uang sumbangan yang terkumpul akan dibagi kepada tiga orang penjaga palang pintu kereta lainnya secara merata.

"Memang kita enggak dapet gaji apapun dan dari manapun dalam menjaga perlintasan kereta ini," tambahnya.

"Enggak, enggak ada patokan atau paksaan (memberikan) sumbangan, ya kalau ikhlas memberi gapapa, kalau enggak (menyumbang) juga enggak masalah," kata dia.

Baca juga: Perawatan Korban Luka Kecelakaan Odong-Odong Ditanggung Pemprov Banten dan Jasa Raharja

Ia memastikan, pengendara dapat melintasi rel kereta api tersebut secara gratis tanpa pungutan biaya.

Hal tersebut dilakukan, lantaran pembuatan palang pintu kereta api itu dilakukan, guna menghindari peristiwa mencekam yang terjadi Selasa (26/7/2022) lalu.

"Semua yang lewat disini gratis, enggak ada pungutan biaya, karena kita membangun palang pintu ini juga gotong-royong, jadi semua milik masyarakat," terang Mulyana Soleh. (M28)