Pemberhentian Gubernur DKI Jakarta

Pengamat Himbau Anies Tak Lagi Lakukan Kebijakan Strategis Usai Pemberhentian Gubernur DKI Jakarta

Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selepas menghadiri rapat paripurna DPRD pada Selasa (13/9/2022).

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- DPRD DKI Jakarta telah resmi mengumumkan pemberhentian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Pengumuman tersebut dilakukan pada Selasa (13/9/2022) kemarin di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Terjadi perbedaan pandangan mengenai kewenangan Anies setelah diumumkan pemberhentian.

Hal itu terjadi karena masa jabatan Anies sebagai gubernur berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah memastikan berdasarkan aturan yuridis (hukum tertulis), tidak ada yang melarang Anies untuk melakukan kebijakan strategis.

Contoh kebijakan strategis yang dimaksud adalah mengangkat dan memberhentikan pejabat daerah.

"Kalau dalam Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 Pasal tentang Pemerintahan Daerah, di situ kan tertulis bahwa Pak Anies masih bisa melaksanakan kebijakan strategis hingga masa jabatan berakhir," ujar Trubus saat dihubungi wartakotalive.com, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Profil 3 Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies Baswedan

Namun Trubus memberikan pandangan, secara etika publik, hal tersebut (melakukan kebijakan publik) sebaiknya tidak dilakukan jelang kira-kira satu bulan sebelum masa jabatan berakhir.

"Jadi, enggak boleh kalau ngomongin etika terus mengambil kebijakan strategis. Kenapa? Karena tinggal waktu sebulan yang ngelaksanain siapa. Begitu lho Itu kan malah nggak etis," ujar Trubus.

Menurut Trubus, Anies jangan sampai melakukan kebijakan strategis seperti itu.

"Kalau dilakukan, malah itu mencoreng namanya sendiri sebagai calon RI 1, mas. Nanti malah merusak namanya dia. Menurut saya, dia (Anies) enggak usah mengambil kebijakan apa-apa, bermain cantik saja," ujar Trubus.

Apabila Anies tetap 'bermain cantik', Trubus memastikan bahwa nantinya Anies akan dihormati masyarakat.

Sehingga semakin memunculkan citra positif dirinya jelang Pilpres 2024.

Trubus menjelaskan karena masyarakat Indonesia menghargai orang yang memiliki etika.

Baca juga: Jelang Purna Tugas 16 Oktober, Anies Baswedan Tegaskan Masih Fokus Bertugas 

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa ia bersama Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria akan melakukan aktivitas seperti biasa usai diumumkan pemberhentian.

Halaman
123