Tapi Ricky Rizal menolak perintah dari Ferdy Sambo itu.
Selanjutnya terdakwa Ferdy Sambo meminta kepada saksi Ricky Rizal Wibowo dengan berkata.
"Kamu berani nggak tembak Dia (Yoshua)?" dijawab oleh Saksi Ricky Rizal Wibowo
"Tidak berani, Pak, karena saya enggak kuat mentalnya, Pak," kata jaksa seraya mencontohkan percakapan keduanya.
Atas hal itu, Ferdy Sambo mengamini penolakan dari Ricky Rizal.
Baca juga: Permohonan Putri Candrawathi Pindah Rutan dari Salemba ke Mako Brimob Ditolak Majelis Hakim
Baca juga: Ketika Putri Candrawathi tak Paham Dakwaan Jaksa: Mohon Maaf yang Mulia Saya tak Mengerti
Namun meminta kepada ajudannya itu untuk membekingi jika Brigadir J melakukan perlawanan di perumahan rumah dinas Duren Tiga.
"Kemudian terdakwa Ferdy Sambo mengatakan kepada saksi Ricky Rizal, tidak apa-apa, tapi kalau dia (Yosua) melawan, kamu backup saya di Duren Tiga dan perkataan terdakwa Ferdy Sambo tersebut tidak dibantah oleh saksi Ricky Rizal sebagaimana jawaban sebelumnya," tambahnya.
Namun, bukan dihalangi, Ricky Rizal malah seakan membiarkan Ferdy Sambo melancarkan aksi jahatnya itu.
Bahkan Ferdy Sambo juga sempat meminta Ricky Rizal untuk memanggil tersangka lain dalam hal ini Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.
Menemui Ferdy Sambo yang sudah duduk di sofa panjang ruang keluarga lantai tiga, Sambo lantas menceritakan ke Bharada E terkait pelecehan yang dialami istrinya Putri Candrawathi pada 7 Juli 2022 di Magelang secara sepihak.
"Setelah itu saksi Richard Eliezer yang menerima penjelasan tersebut merasa tergerak hatinya untuk turut menyatukan kehendak dengan terdakwa Ferdy Sambo di saat yang sama itu juga didengar saksi Putri yang langsung keluar dari kamarnya menuju sofa dan duduk di samping Terdakwa Ferdy Sambo," kata jaksa.
Sehingga Bharada E dan Ricky Rizal lantas terlibat dan mendukung niat membunuh Brigadir J.
Namun sebelum mengeksekusi, Ferdy Sambo menanyakan keberanian Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Berbeda dengan Ricky Rizal, Bharada E justru menyatakan siap untuk melakukan perintah dari atasannya tersebut.
"Berani kamu tembak Yoshua?", atas pertanyaan Terdakwa Ferdy Sambo tersebut lalu Saksi Richard Eliezer menyatakan kesediaannya 'siap komandan'," kata jaksa