Menohok MUI Sebut Sandiaga Uno Cari Untung dari Konser Coldplay, Begini Kritik Pedasnya

Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan Sandiaga Uno hanya mencari untung dari konser band asal Inggris, Coldplay.

TRIBUNTANGERANG.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak konser Coldplay di Jakarta.

Mereka meminta konser band asal Inggris ini dibatalkan karena mendukung LGBTQ+

Lantas, seperti apa fakta-fakta penolakan konser Coldplay di Jakarta oleh MUI dan PA 212?

Baca juga: Konser Coldplay Dikaitkan LGBT, MUI dan Persaudaraan Alumni PA 212 Minta Dibatalkan

Berikut Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Dianggap bertentangan dengan nilai Pancasila dan konstitusi

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin, tegas menolak konser Coldplay di Jakarta.

Alasannya, karena Chris Martin dkk mendukung LGBT.

Padahal, kata Novel, LGBT bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Karena itu, ia mengimbau kepada pihak penyelenggara untuk mengurungkan niat mendatangkan Coldplay di Indonesia.

"Saya mengimbau agar panitia segera mengurungkan niatnya mendatangkan Coldplay," ujarnya.

"Karena masih banyak grup musik yang tidak beraliran mendukung LGBT dan atheis," ungkap Novel, dilansir Wartakotalive.com, Senin (15/5/2023).

Hal demikian juga turut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas.

Ia mengatakan LGBT, yang mendapat dukungan dari Coldplay, bertentangan dengan UUD 1945 dan konstitusi.

Anwar Abbas menerangkan, berdasarkan konstitusi negara Indonesia, hanya enam agama yang diakui negara.

Keenam agama itu, kata Anwar, sama-sama tidak membenarkan dan mentolerir soal LGBT.

Halaman
123