TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Membangun bisnis bisa dimulai dari kemitraan atau waralaba.
Bisnis kuliner yang pasarnya yang sangat luas, merupakan sektor yang penawaran kemitraannya melimpah ruah.
Di Indonesia, bisnis kemitraan atau waralaba semakin menjamur karena dianggap sebagai salah satu strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mencapai tujuan bersama, yakni saling menguntungkan.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh FranNet, 85 persen dari waralaba dapat bertahan dalam bisnis mereka selama lima tahun atau lebih.
Pakar waralaba, Pete First menyebut ada empat mekanisme utama waralaba yang dapat mendorong konsep bisnis naik level.
1. Waralaba dapat membantu melokalkan dan mendiversifikasi operasi
Dikutip dari laman Forbes, Rabu (28/6/2023), waralaba memberi peluang bagi pelaku usaha untuk menjadi lokal namun terukur dan konsisten.
Menurutnya, pemilik waralaba baru yang ingin membuka lokasi di komunitas atau pasar tertentu kerap memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan sentimen komunitas tersebut.
"Dengan berekspansi ke wilayah dan kawasan baru melalui waralaba, bisnis akan menjangkau audiens yang lebih luas, baik dalam mendiversifikasi maupun melokalkan jangkauan anda," kata First.
2. Risiko waralaba relatif rendah
Membuka usaha mandiri atau waralaba memang bukan merupakan hal yang mudah.
Namun menerapkan konsep waralaba dapat mengurangi banyak risiko yang diperlukan untuk membangun atau mengembangkan bisnis dari nol, baik bagi pemilik waralaba maupun penerima waralaba.
"Pemilik waralaba dapat menjalani proses penskalaan bisnisnya tanpa harus mengorbankan kualitas layanannya, mengumpulkan dana dari luar atau menambah biaya overhead," jelas First.
Di sisi lain, pelaku waralaba mendapatkan manfaat dari memasuki model bisnis yang telah terbukti dengan disokong sumber daya di belakangnya.
Ayam Iris Crispy merupakan salah satu bisnis kemitraan yang bergerak di bidang kuliner ayam.