TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Anies Baswedan dikabarkan menerima penunjukan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Penunjukan Cak Imin sebagai pendamping Anies disebut-sebut sebagai keputusan sepihak yang diprakarsai Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Partai Demokrat yang selama ini telah berkomitmen mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres), merasa dikhianati.
Pasalnya, Anies Baswedan telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres-nya pada 14 Juni 2023.
Anies mengaku mendapat masukan dari guru spiritualnya untuk memilih AHY sebagai cawapres.
Fakta Anies telah memilih AHY diungkap Partai Demokrat dalam pernyataan tertulis yang diterima awak media, Kamis (31/8/2023) malam.
DPP Partai Demokrat secara tersirat menyatakan merasa dikhianati karena Anies Baswedan setuju berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Nama Cak Imin disodorkan kepada Anies pada Selasa (29/8/2023) malam di Nasdem Tower di Menteng, Jakarta Pusat.
Padahal, pada 14 Juni 2023, Anies Baswedan telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya.
Saat itu, Anies menyanjung AHY sebagai sosok pemberani karena tak gentar menghadapi Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko yang berusaha mengambil alih Partai Demokrat.
Kenyataannya, pada Selasa (29/8/2023) malam, Anies disodori nama Cak Imin dan mantan Gubernur DKI itu mengiyakan.
Keputusan Anies pada 14 Juni 2023 ternyata cuma omong kosong.
Duet Anies-Cak Imin pun dikukuhkan. Anies sebagai calon presiden (capres) dan Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Utus Sudirman Said
Meski telah menerima Cak Imin sebagai cawapres, Anies tak langsung memberi tahu Partai Demokrat.