Jovandi minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi. "Ya sudah saya maafkan," katanya.
Nita mengizinkan A tetap tinggal bersama Jovandi di Tangerang.
Pada kesempatan berikutnya, Nita melihat ada titik merah pada mata A.
Namun hal ketika ditanyakan ke ayah tirinya, Jovandi justru menjelaskan titik merah itu akan segera sembuh.
"Nanti juga sembuh pakai obat tetes mata, nggak apa-apa nanti juga hilang,” imbuhnya.
Nita geram mendapat jawaban tersebut. Dia memarahi Jovandi dan melarang Jovandi merawat A.
"Saya bilang tidak usah mandiin dia (A) lagi, tidak usah kasih makan lagi, semuanya biar saja saya yang urus," ujarnya.
Nita mengaku, ketika hendak memandikan A, dia melihat badan anaknya penuh luka bekas gigitan.
Nita kembali marah kepada Jovandi dan minta jawaban atas penyebab luka tersebut.
"Saya marahin dia, tapi dia marah balik ke saya sampai bangku saya ditendang dan saya terjatuh saya,” ujarnya.
Dalam keributan pasangan itu, Jovandi juga menggiti Nita.
Nita mengaku digigit hingga tidak dapat berkutik.
"Saya juga digigit seluruh badannya sampai tidak bisa melawan,” imbuhnya.
Setelah kejadian itu, Nita langsung mengajak A pergi meninggalkan Jovandi.
Dia kemudian melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART) dan diterima bekerja di wilayah Duren Sawit, Jaktim.
Majikannya bertanya tentang kondisi A hingga akhirnya Nita menceritakan KDRT yang dilakukan Jovandi.