"Harapannya buat UTBK 2025, saya harap ini ada opsi untuk penyandang disabilitas, apalagi banyak di aplikasi x yang mengalami hal serupa seperti disuruh lepas alat bantu dengar," ucap Naufal.
"Karena sebelumnya ada opsi tuna rungu dipendaftaran, itu bisa memudahkan saat mengikuti ujian, dengan menggunakan alat bantu dengar, kemaren kecewa karena kurang fokus," imbuhnya.
Kini, Naufal hanya bisa pasrah menerima kenyataan tak lolos UTBK di Universitas Indonesia untuk jurusan Sistem Informasi (SI).
"Hasil UTBK saya.. karena saya memilih jurusan agak tinggi, jadi belum mencukupi nilainya, terlebih lagi saya juga kurang maksimal ketika mengerjakannya," pungkasnya. (m30)
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News