Kisah Inspiratif

Cerita Yatimin Pengukir Patung Yesus dan Bunda Maria di Tangerang Selatan Lebih dari 2 Dekade 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yatimin dan suasana pembuatan patung rohani di Algonz Collection

Kata Yatimin, bahan dasar yang digunakan untuk patung ini adalah gip, yang mirip dengan kapur dan dicampur dengan air. Gip tersebut kemudian diukir oleh pematung sesuai desain yang diinginkan.

Yatimin mengatakan jika bisnis pembuatan patung rohani ini dimulai dari sebuah toko. Awalnya, pemilik hanya berfokus pada penjualan barang rohani dari dalam hingga luar negeri. 

Proses pembuatan patung sendiri memakan waktu yang berbeda-beda, tergantung pada ukuran dan kerumitan desainnya. 

"Tergantung ukurannya paling cepet seminggu lah Itu kalau ukuran 60 cm kira-kira 60 cm, yang paling besar bisa 3 minggu," kata Yatimin.

Proses pembuatan patung yang rumit dan memerlukan ketelitian ini menjadikan setiap karya patung yang dihasilkan memiliki kualitas.

Pengiriman patung sudah sampai ke luar Indonesia 

Yatimin mengatakan jika patung rohaninya bahkan sudah terbang ke luar negeri.

Yatimin menceritakan momen menarik dalam pengiriman patungnya, sebab pengiriman sampai ke negara yang tengah dilanda konflik, yaitu Kongo sebuah negara yang terletak di Afrika Tengah.

"Kita terjauh ke Kongo, tahun 2000-an ya 2020-an, jadi disana lagi konflik ya yang pesan tentara orang Indonesia dikirim ke sana ngirim ke sana pun dikontrol sama tentara," kata Yatimin.

Yatimin mengungkapkan bahwa pengiriman dilakukan dengan sangat hati-hati, menggunakan peti kayu yang ditutup rapat dan dilapisi dengan triplek untuk menjaga barang tetap aman.

Penurunan omset usai pandemi Covid-19 

Yatimin mengatakan penjualan sebelum pandemi Covid-19 sempat meraih omset fantastis, hingga akhirnya menghadapi tantangan besar.

Omset yang didapatkan dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan signifikan.

"Sekarang agak sulit ya omset agak susah kayaknya," kata Yatimin.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap penurunan omset adalah pandemi COVID-19.

"Sejak Covid itu mulai hancur- hancuran pegawai dari 60 orang, kita abisin sampai sekarang sisa 6 orang pegawai," imbuhnya.

Halaman
1234