Muktamar PPP

Muktamar PPP Jadi Arena Tinju, Jubir PPP Peringatkan Kader Soal Penyusup hingga Sabotase

Calonnya adalah sang petahana Mardiono dan pendatang baru Agus Suparmanto. Keduanya sudah mengklaim mendapatkan restu

Editor: Joseph Wesly
(Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti)
BAKU HANTAM MUKTAMAR PPP - Keributan terjadi di area Muktamar PPP yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025). Terlihat peserta saling pukul hingga lempar kursi. (Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti) 

Namun, dia menilai bahwa semua bentuk perbedaan harus disampaikan dengan cara yang beretika dan sesuai aturan.

“Kalau misalnya terjadi teriak-teriakan biasa di dalam muktamar, itu hal wajar. Sepanjang tidak anarkis, tidak ada masalah,” ujar Donie, di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025).

Sabotase adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk merusak, menghambat, atau menggagalkan suatu proses, sistem, organisasi, atau kegiatan.

Baca juga: Saling Klaim Dukungan Mardiono dan Agus Suparmanto untuk Jadi Ketum PPP

Soal insiden sebelumnya, Donie menyebut situasinya hanya sedikit berlebihan.

Dia berharap pihak keamanan bisa lebih sigap menjaga ketertiban pada sidang-sidang berikutnya.

“Mereka sadar bahwa ini partai Islam, ada etika dan aturan yang harus dipatuhi. Kalau ada yang anarkis, bisa jadi itu penyusup yang sengaja datang untuk membuat suasana gaduh,” kata Donie.

Donie juga menjelaskan bahwa pada pembukaan muktamar, siapa saja boleh hadir. Namun, saat memasuki sidang-sidang resmi, hanya peserta muktamar yang berhak mengikuti. 

“Kami berharap seluruh pimpinan DPW, DPC, dan para peserta muktamar mengedepankan musyawarah mufakat, bukan ego. Semua harus dilakukan dengan etika, aturan, dan tata tertib yang berlaku,” pungkas Donie.

Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di sebuah hotel di kawasan Ancol, Jakarta Utara diwarnai keributan saat jeda pada Sabtu (27/9/2025).

Kronologi Keributan 

Dari pantauan, awalnya kegiatan muktamar dihentikan sementara untuk istirahat jelang adzan magrib. Kala itu, Plt Ketum PPP, Mardiono pun keluar dari ruangan untuk memberi keterangan ke awak media.

Mardiono terlihat digiring oleh pendukungnya sambil menyanyikan yel-yel yang mengisyaratkan Mardiono untuk melanjutkan menjadi pimpinan PPP.

Saat sesi wawancara, tiba-tiba terdengar dari belakang awak media kader PPP yang bukan pendukung Mardiono berteriak agar ada perubahan untuk pucuk pimpinan partai berlogo ka'bah tersebut.

"Perubahan, perubahan, perubahan," teriak kader PPP.

Saat itu, teriakan tersebut disambut teriakan lain dari pendukung Mardiono hingga keributan pun tak bisa dihindari.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved