Kisah Inspiratif

Kisah Mantan Napi Narkoba Jadi Barista di Bapas Jakbar: Dulu Dunia Malam, Kini Cari Rezeki Halal

Kisah penuh pembelajaran datang dari seorang mantan narapidana (napi) bernama Budi Setiadi (45) yang kini aktif menjadi barista.

Editor: Joko Supriyanto
wartakotalive.com/Nure
Budi mulai mengikuti pelatihan saat ia menjadi klien permasyarakatan Bapas. Seperti pelatihan barista, teknisi, dan lain sebagainya. 

"Terus saya juga makanya mau di sini pun karena menghindari, malas mendengarkan mulut-mulut orang lain Jadi biarin mereka menilai saya apa, yang penting saya di luar sini gak berbuat lagi," ungkap Budi sedikit berkaca-kaca.

Budi merasa, ada banyak pandangan intimidatif yang diterimanya setelah ia bebas dan berbaur dengan masyarakat.

Meskipun hal itu tidak diungkapkan secara langsung, namun Budi paham bahwa keberadaannya belum sepenuhnya diterima.

Karena itulah, Budi ingin membuktikan diri bahwa dia kini bisa berdaya dan memanfaatkan kesempatan kedua dengan baik.

Alasan Edarkan Narkoba

Menilik ke masa lalu Budi, dia mengaku mengedarkan narkoba karena terpaksa. Kala itu, Budi membutuhkan uang cepat karena sang ibu sedang sakit parah.

Sementara di keluarganya, Budi merupakan anak tunggal yang sehari-hari hanya bekerja sebagai barista di salah satu klub malam.

"Saya memang dunia malam, saya kerja di dunia malam hampir 14 tahun. Saya pemakai, sempat mengedar dan ketangkap ini juga saya kebutuhan, karena ibu saya harus pasang ring," tutur Budi.

"Jadi saya nyari uang cepat karena saya merasa anak satu satunya, anak lelaki, masa enggak mampu gitu. Jadi saya lakuin saat itu, cuma ya Allah berkata lain, jadi saya yang harus masuk ke penjara," imbuhnya.

Tidak ada rasa penyesalan dibenakknya ketika masuk penjara. Sebab apabila ia tidak tertangkap, Budi tidak tahu nasib dirinya terjerumus peredaran narkoba sampai sejauh mana.

Justru kini, Budi berterima kasih pada banyak orang hingga pejabat yang sudah mempercayakan mantan napi sepertinya untuk tetap berdaya dan melanjutkan hidup dengan bersih.

"Terima kasih banget yang selalu bimbing saya, ibadah. Saya juga berpikir umur udah tua, buat apa lagi lah," katanya.

Hanya saja, Budi cukup bersedih lantaran pada 6 bulan sebelum dirinya bebas dari penjara, sang ibu lebih dahulu meninggal dunia.

Saat ini, dia hanya tinggal bersama satu orang anaknya. Sementara ia sudah berpisah dengan sang istri.

Budi tak menjelaskan berapa penghasilannya dari menjadi Barista. Namun, ia merasa kini hidupnya cukup dan penuh karena rasa syukur yang terus bertambah setiap harinya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved