Anggaran Cendera Mata
Tak Dapat Sosialisasi, Anggaran Suvenir Rp 20 Miliar Pemkot Tangsel Dipertanyakan Warga
Kalau adil merata, masyarakat kebagian semua, ya cukup etis. Tapi kalau cuma buat satu dua kelompok, atau acara seremonial doang, ya kurang bagus
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
Ia menekankan dalam merancang anggaran publik, harus ada kajian dan dasar yang kuat, bukan sekadar menyantumkan angka tanpa penjelasan.
"Tidak boleh asal mencantumkan angka. Harus ada kajian, ada dasar yang jelas. Sekarang dasarnya apa? Harus dibuka ke publik," tuturnya.
Ia juga menilai bahwa mekanisme pengawasan terhadap anggaran semacam ini belum optimal, terutama jika hanya dilakukan antar-lembaga pemerintahan.
"Pengawasan harus melibatkan publik. Kalau hanya lembaga dengan lembaga, kadang tidak efektif. Ini yang menyebabkan anggaran tidak transparan," katanya.
Menurutnya, jika belanja non-prioritas seperti ini terus meningkat tanpa evaluasi yang jelas, maka risiko penyalahgunaan anggaran bisa meningkat.
"Bisa terjadi korupsi. Jadi ladang proyek. Merugikan publik karena tidak ada kaitan dengan pelayanan publik. Itu pelanggaran terhadap pelayanan publik yang optimal," ungkapnya.
Ia mendorong DPRD untuk mengatur keterlibatan publik dalam proses pengawasan anggaran agar masyarakat bisa berpartisipasi aktif.
"Harus diatur oleh DPRD. Perlu dibuatkan aturan agar proses keterbukaan dan partisipasi publik berjalan. Karena ini dana publik, maka harus dikonfirmasi ke publik juga," tutupnya.
Sebagai informasi, sebuah thread di media sosial tengah ramai diperbincangkan karena mengungkap sejumlah pengeluaran yang dinilai janggal dalam laporan keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan tahun anggaran 2024.
Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah anggaran pengadaan suvenir atau cendera mata sebesar Rp20,48 miliar. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 51,94 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp13,48 miliar.
Pengadaan tersebut tercatat dalam laporan resmi Pemkot dengan nama pos: “Beban Alat atau Bahan untuk Kegiatan Kantor, Suvenir, Cendera Mata.”
Tak hanya suvenir, thread yang diposting oleh akun @Ellenmay_Official juga menyoroti belanja lain seperti pakaian dinas, konsumsi rapat, dan atribut seremonial, yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah.
Hingga saat ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan belum memberikan klarifikasi resmi terkait anggaran pengadaan souvenir atau cendera mata sebesar Rp20,48 miliar dalam APBD tahun 2024. Anggaran ini menjadi sorotan publik karena kenaikannya yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Upaya konfirmasi telah dilakukan dengan menghubungi beberapa instansi terkait di Pemkot Tangerang Selatan, termasuk Sekretariat Daerah dan Badan Keuangan dan Aset Daerah Tangsel, namun belum ada jawaban atau penjelasan yang diterima hingga berita ini diturunkan. (m30)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.