Bullying di SMPN 19 Tangsel

Wartawan Diusir dari SMPN 19 Tangsel Saat Liput Kasus Perundungan Muhammad Hisyam

Sejumlah wartawan diusir petugas keamanan sekolah saat hendak meliput perkembangan kasus dugaan perundungan di SMPN 19 Kota Tangsel.

TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
PERUNDUNGAN DI SEKOLAH - Suasana SMPN 19 Kota Tangerang Selatan. Sejumlah wartawan diusir petugas keamanan sekolah saat hendak meliput perkembangan kasus dugaan perundungan di SMPN 19 Kota Tangerang Selatan, Senin (17/11/2025). (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Karena tidak ada respons, Intan kemudian menuju ruang kepala sekolah. Ia mengaku sudah mengetuk pintu terlebih dahulu, namun tidak ada jawaban, sehingga memilih menunggu di depan ruangan.

"Kami tungguin di kantin sambil nelpon kepala sekolah. Saya udah nelpon empat kali, tapi enggak diangkat-angkat, Saya ketuk dulu pintu, tapi enggak ada jawaban, jadi saya tunggu di depan ruang kepala sekolah,” ujarnya.

Beberapa waktu kemudian, seorang pria yang mengaku dari pihak keamanan sekolah, bernama Aldo, datang dan menegur Intan. 

Baca juga: Jadi Korban Perundungan Teman Sebangku, Siswa SMPN 19 Tangsel Muhammad Hisyam Meninggal Dunia

Menurut Intan, teguran tersebut disampaikan dengan cara yang dianggap tidak etis serta menuduh dirinya tidak menghargai pihak keamanan.

"Dia ngomong yang menurut saya kurang etis. Bilang katanya saya enggak menghargai dia,” ujar Intan.

Intan menyebut, sikap tersebut membuatnya merasa tidak nyaman. Meski demikian, ia memutuskan untuk meninggalkan sekolah setelah terjadi adu pendapat singkat.

Ia menegaskan, jika memang ada larangan masuk bagi media, seharusnya informasi itu dapat disampaikan dengan baik tanpa menyinggung soal etika personal.

"Kalau memang dari awal media enggak boleh masuk, ya bilang saja. Enggak usah ngomong masalah etis dan enggak menghargai,” tegasnya

Hingga saat ini, Intan menyatakan belum menerima tanggapan apa pun dari pihak sekolah. Ia mengaku sudah menelepon dan mengirim pesan melalui WhatsApp kepada kepala sekolah untuk meminta klarifikasi, namun belum ada respons.

"Saya sudah nelpon dan mengirim WhatsApp ke kepala sekolah untuk minta klarifikasi soal ini, tapi enggak ada jawaban sama sekali,” ujar Intan.

TribunTangerang.com telah mencoba menghubungi Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel, Frida Tesalonik, namun hingga kini tidak mendapatkan jawaban. (m30)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved