Bullying di SMPN 19 Tangsel

Kepsek SMPN 19 Tangsel Ungkap Cerita di Balik Mediasi hingga Kasus Dugaan Bullying Muhammad Hisyam

Frida Tesalonik akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan bullying yang menyeret nama dua siswa dan berujung pada meninggalnya salah satu siswa

TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
KASUS BULLYING - Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel terkait dugaan bullying,  (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 
Ringkasan Berita:
  • Kepsek SMPN 19 Tangsel akhirnya buka suara terkait kasus dugaan bullying yang membuat siswa bernama Hisyam meninggal.
  • Pihak sekolah mengklaim telah menjalankan SOP sejak awal, melakukan mediasi dengan orang tua.
  • Sejumlah fakta baru diungkapkan pihak sekolah, mulai dari kondisi kelas di hari kejadian, evaluasi internal, hingga pernyataan bahwa pihaknya kooperatif dengan Polres.

 

Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel, Frida Tesalonik akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan bullying yang menyeret nama dua siswa dan berujung pada meninggalnya salah satu siswa, Muhammad Hisyam.

Frida Tesalonik mengungkapakan pihaknya sejak awal telah melakukan langkah penanganan sesuai prosedur.

Awalnya, lanjut Frida Tesalonik, tanggal 20 hari yang disebut-sebut terkait insiden, tidak ditemukan tanda-tanda kejadian mencurigakan di sekolah. 

Ia menyampaikan saat itu sedang melakukan supervisi di kelas, dan proses pembelajaran berlangsung sangat baik.

"Tanggal 20 tidak ada apa-apa. Pembelajaran berjalan baik, gurunya menyajikan materi dengan bagus, menggunakan proyektor dan video pembelajaran. Anak-anak interaktif dan bergembira. Sampai saya selesai supervisi, tidak ada kejadian apa pun, termasuk saat jam istirahat,” ujar Frida Tesalonik kepada TribunTangerang.com, Serpong, Tangsel, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Pengurus Besar PGRI Soroti Kasus Perundungan Muhammad Hisyam Siswa SMPN 19 Tangsel

Frida mengatakan, pernyataan tersebut diperkuat wali kelas, Miss Citra, yang menurutnya melihat kondisi kelas baik-baik saja.

Lebih lanjut, Frida terkejut ketika kemudian muncul laporan dugaan kekerasan antar siswa. Namun saat itu, mediasi langsung dilakukan bersama para orang tua.

"Kami sudah mediasi dan sudah selesai. Orang tua R (terduga pelaku) sudah mau bertanggung jawab. Saat ini kasusnya ditangani Polres, kami menunggu perkembangannya,” kata Frida.

Menanggapi pertanyaan mengenai evaluasi internal, Frida menegaskan pihaknya pasti akan berbenah.

“Pendidikan itu harus selalu diperbarui. Kami evaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang, meskipun kami belum tahu kronologi sebenarnya,” ujarnya.

Ia memastikan sekolah telah menjalankan SOP, termasuk membuat surat pernyataan tanggung jawab dari pihak Rifki, serta melaporkan seluruh proses kepada Dinas Pendidikan.

Baca juga: Jadi Korban Perundungan Teman Sebangku, Siswa SMPN 19 Tangsel Muhammad Hisyam Meninggal Dunia

Terkait pemanggilan pihak Polres Tangerang Selatan, kepala sekolah menegaskan bahwa sekolah bersikap kooperatif.

“Saya sudah memenuhi panggilan pada hari Senin. Guru dan wali kelas juga. Tidak ada masalah, kami kooperatif,” katanya.

Frida membantah sekolah tidak peduli, ia menyampaikan pihaknya aktif mengikuti perkembangan kondisi korban sejak awal.

“Kami datang ke rumah almarhum, juga ke Rumah Sakit Fatmawati. Kami berkali-kali menanyakan kondisi Hisyam. Guru dan beberapa siswa juga ikut menjenguk,” ucap Frida.

Ia menambahkan baik pelaku maupun korban adalah murid yang mendapat perhatian sama dari pihak sekolah. Bahkan, wali kelas selalu rutin menanyakan kondisi siswa melalui catatan manual dan pemantauan kelas.

Baca juga: Anak Pelaku Bullying di SMPN 19 Tangsel Tetap Bisa Diproses Hukum

Ketika ditanya apakah ada laporan perundungan lain, kepala sekolah menegaskan tidak ada laporan yang diterima.

Pihak sekolah berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran besar.

“Harapannya sekolah ini semakin baik. Banyak pembelajaran bagi anak-anak, guru, dan kami sebagai kepala sekolah,” ujarnya.

Saat ini, sekolah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada penyidik Polres Tangerang Selatan.

“Kami memberikan ruang bagi penyidik. Kami menunggu hasilnya, semoga ada titik terang,” tutupnya.  (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved