Virus Corona
Kasus Aktif Covid-19 Bulan Agustus Turun Drastis Dibandingkan Juli, tapi Angka Kematian Lebih Tinggi
BOR di Agustus turun drastis menjadi 40,05 persen. Padahal, pada Juli sempat mencapai 72,77 persen.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah kasus aktif di Bulan Agustus menurun drastis, dan angka kesembuhan meningkat.
Untuk kasus aktif, terjadi penurunan yang cukup drastis, dari 16 persen pada Juli lalu menjadi hanya 4,8 persen pada Agustus ini.
"Kasus aktif di akhir Bulan Agustus berjumlah 196.281 atau 4,8 persen."
Baca juga: Kecewa Tak Diajak Menteri Agama Kunjungan Kerja, Anggota Komisi VIII DPR: Sakitnya Tuh di Sini
"Sedangkan pada Bulan Juli kasus aktif kita mencapai lebih dari 500.000 atau 16 persen," katanya.
Sementara, angka kesembuhan juga mengalami peningkatan, di mana pada Bulan Agustus kesembuhan sebesar 942.281, sedangkan pada Bulan Juli sebesar 896.501.
"Selain itu, Bulan Agustus juga mencatatkan penurunan yang signifikan pada rata-rata positif rate bulanan, yaitu 18,38 persen dari sebelumnya di Bulan Juli mencapai 27,4 persen," tuturnya.
Baca juga: Setelah Kalah Banding dan Kasasi, Fredrich Yunadi Tumbang di Tingkat PK dan Terbukti Rintangi KPK
Positivity rate dan kasus positif yang turun ini, kata Wiku, berdampak positif pada tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).
BOR di Agustus turun drastis menjadi 40,05 persen. Padahal, pada Juli sempat mencapai 72,77 persen.
"Namun, sayangnya di luar semua indikator yang telah membaik, ternyata kematian di Bulan Agustus kemarin bahkan masih lebih tinggi dibandingkan bulan Juli," bebernya.
Baca juga: Menkominfo Minta Masyarakat Siapkan Diri Menuju Tatanan Hidup Baru, Hidup Bersama Covid-19
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 176.638 orang per 2 September 2021, dan sebanyak 134.356 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 850.184 (21.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 689.797 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 468.686 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 381.929 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 150.150 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 149.379 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 128.751 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 123.124 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 106.458 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 104.251 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 95.512 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 86.473 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 65.545 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 59.185 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 57.867 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 52.130 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 46.753 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 46.431 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 43.215 (1.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 42.181 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 35.766 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 32.608 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 32.175 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 32.146 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 31.849 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 28.042 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 25.733 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.421 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 22.177 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.615 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.302 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.749 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.509 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.174 (0.3%). (Taufik Ismail)